Viral Media Sosial
Dikecam usai Baliho Bergambar Wajahnya Nongol di Jalan, Firli Bahuri:Saya Tak Tahu Siapa yang Pasang
Firli mengaku dirinya tak tahu siapa yang memasang baliho tersebut. Hal itu disampaikan Firli melalui akun Twitter pribadinya, @firlibahuri.
Baca juga: Meski Mengapresiasi Vonis Hakim Terhadap Azis Syamsuddin, KPK Masih Pikir-pikir
Tujuan diadakannya program tersebut adalah supaya KPK bisa menyampaikan pesan antikorupsi kepada masyarakat secara masif.
"Adapun medium SMS Blast ini untuk menyampaikan berbagai pesan antikorupsi, salah satunya LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," terang Ali.
Ali mengungkapkan, terhadap satu wajib lapor nantinya bisa dikirimi SMS beberapa kali, yaitu permintaan token, pemberitahuan LHKPN sudah disubmit, dan pemberitahuan LHKPN telah lengkap.
Baca juga: Isu Omicron Disebar Lewat Chemtrails, BMKG: Teori Konspirasi Bikin Panik Masyarakat
Lalu, pemberitahuan LHKPN perlu perbaikan, pemberitahuan pengingat pelaporan LHKPN, pemberitahuan LHPN dikembalikan ke draf, pemberitahuan isi survei e-LHKP, dan pemberitahuan validasi data WL (kepada UPL).
"Informasi terkait paket-paket pengadaan KPK dapat diakses secara terbuka melalui LPSE Kemenkeu, silakan publik untuk mengawasi," papar Ali.
PT Elpia Internusa Sistematika memenangkan tender pengadaan SMS masking LHKPN tahun 2022 untuk KPK.
Berdasarkan situs www.lpse.kemenkeu.go.id perusahaan ini berhasil menang dengan harga penawaran dan harga terkoreksi dalam proyek ini mencapai Rp851.554.000.
Berdasarkan situs itu, KPK membuka tender pengadaan SMS itu sejak 15 Oktober 2021, menggunakan sistem gugur dan harga terendah.
Total pagu paket itu mencapai Rp999.218.000, menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Sebanyak 19 perusahaan mencoba mengikut tender ini.
Kebanyakan dari mereka gugur di persyaratan kualifikasi administrasi, karena usahanya tidak sesuai dengan bidang yang disyaratkan.