Viral Media Sosial
Dikecam usai Baliho Bergambar Wajahnya Nongol di Jalan, Firli Bahuri:Saya Tak Tahu Siapa yang Pasang
Firli mengaku dirinya tak tahu siapa yang memasang baliho tersebut. Hal itu disampaikan Firli melalui akun Twitter pribadinya, @firlibahuri.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mendapatkan kritikan soal munculnya baliho bergambar dirinya di tepi jalan.
Baliho berukuran besar itu viral di media sosial.
Publik pun mempertanyakan apa maksud pemasangan baliho tersebut.
Meski demikian, Firli mengaku dirinya tak tahu siapa yang memasang baliho tersebut.
Hal itu disampaikan Firli melalui akun Twitter pribadinya, @firlibahuri.
Baca juga: Baliho Firli Bahuri Beredar di Twitter, Mantan Pegawai KPK: Empat Pimpinan Lainnya ke Mana Ya?
Baca juga: Hermanto Tewas di Tahanan dengan Luka Lebam, Enam Polisi Dinonaktifkan, Istri Minta Tolong ke Jokowi
"Terima kasih kirimannya sahabat, terus terang saya tidak tau siapa dan di mana itu semua dipasang," tulis Firli Bahuri di twitter pribadinya dikutip pada Minggu (20/2/2022).
Meski demikian, Firli berterimakasih kepada masyarakat yang telah mendukung KPK melalui pemasangan baliho tersebut.
Ia menegaskan, KPK merupakan penegak hukum yang independen.
"Masyarakat yg banyak aspirasinya banyak. Jika itu dimaksudkan untuk mendukung kerja KPK saya mengucapkan terima kasih. KPK adalah penegak hukum yg independent. Salam Anti Korupsi!," imbuhnya.
Namun, penjelasan Firli tak membuat warganet puas.
Sejumlah warganet menyangsikan penjelasan dari Firli yang mengaku tak tahu menahu soal baliho itu
Salah satunya bekas juru bicara KPK, Febridiansyah.
Baca juga: Permenaker JHT Disebut Bertentangan dengan PP, Kemenaker Cuek, Mengaku Sudah Dapat Restu Jokowi
Febri, yang merupakan bekas anak buah Firli mengunggah dua foto.
Satu foto baliho yang viral. Satunya lagi foto poster yang pernah diunggah di akun Firli.
Menurut Febri, ada kemiripan komposisi antara poster dan baliho tersebut.
Pertanyaan Febri sekaligus ingin mempertegas bantahan Firli yang mengaku tak tahu siapa pemasang baliho bergambar wajahnya.
"Selamat siang Pak Firli, mau tanya aja, kenapa Foto dan logo KPK yg ada di baliho bentuk dan komposisinya mirip sekali dg postingan di akun twitter @firlibahuri ini? Kebetulan atau kebenaran?" tanya Febri
Firli pun membalas pertanyaan dari Febri tersebut.
Baca juga: Sebar SMS Kata-kata Bijak Bukan Tentang Korupsi, ICW Duga Firli Bahuri Manfaatkan Jabatan Ketua KPK
Ia menyebut, saat ini mudah saja sebuah poster menyebar.
Firli tetap mengaku bukan pemasang baliho bergambar dirinya.
"Selamat akhir pekan Pak Febri, zaman sekarang katanya foto dan gambar mudah menyebar. Saya tidak tau caranya karena media sosial begitu cepat, mohon maaf. Terima kasih. FB," terang Firli.
Sementara, sebelumnya, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri memastikan tidak pernah melakukan pengadaan baliho bergambar wajah Firli Bahuri.
"KPK memastikan tidak pernah melakukan pengadaan maupun pembiayaan dalam anggaran negara atas pemasangan billboard dimaksud," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Sabtu (19/2/2022).
Ali berujar, Tim Inspektorat KPK juga telah melakukan pengecekan di lokasi adanya baliho itu.
Dari temuan Tim Inspektorat KPK, katanya, baliho tersebut sudah tidak ditemukan.
"Kami menyadari bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya menjadi tugas KPK."
"Untuk itu komitmen KPK sedari awal adalah terus merangkul dan mengajak seluruh masyarakat."
"Untuk bersama-sama menanamkan kesadaran berintegritas agar tumbuh budaya antikorupsi dalam lingkungan bermasyarakat," paparnya.
Sebelumnya, baliho yang memuat wajah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri lengkap dengan logo KPK, beredar di Twitter.
SMS blast dikritik
Sebelumnya, SMS alias pesan pendek yang mengatasnamakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, menjadi perbincangan publik di media sosial.
Pesan dari Firli Bahuri itu berisi kata-kata mutiara, bukan pendidikan antirasuah atau berkaitan dengan pencegahan korupsi.
"Manusia sempurna bukanlah manusia yang tidak pernah berbuat salah, tetapi manusia yang selalu belajar dari kesalahan. Ketua KPK RI,” demikian isi SMS blast yang diposting akun @robi_zam-zam di Twitter.
Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga Firli Bahuri tengah memanfaatkan posisi dan jabatannya untuk mendapat simpati masyarakat.
"Sejak awal ICW menduga bahwa Firli Bahuri sedang memanfaatkan posisi dan jabatannya sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, untuk menaikkan popularitasnya di tengah masyarakat."
"Jadi, kami tidak heran lagi jika kemudian terdapat SMS yang mengatasnamakan Firli Bahuri dengan pesan-pesan moral seperti itu," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana, Selasa (15/2/2022).
Dengan SMS itu, Kurnia mengatakan, Firli Bahuri bertindak layaknya seorang politikus.
Jauh sebelum isu SMS merebak, imbuhnya, Firli juga diketahui sempat menjadi koki dan menunjukkan bakat memasak nasi goreng.
"Tidak hanya itu, dalam suatu kesempatan Firli pernah mendampingi mantan Menteri Sosial juga saat membagi-bagikan bansos kepada masyarakat," ujar Kurnia.
Atas dasar penyebaran SMS dimaksud, Kurnia menyarankan Firli Bahuri diperiksa Dewan Pengawas KPK.
"Karena diduga melanggar Pasal 8 ayat (1) Peraturan Dewan Pengawas Nomor 02 Tahun 2020 terkait larangan bagi Insan KPK mencari popularitas dalam pelaksanaan tugas," tuturnya.
Sebelumnya, KPK mengaku melakukan tender pengadaan SMS masking atau SMS blast untuk tahun 2022 senilai Rp999.218.000.
"Betul, KPK melakukan pengadaan dimaksud," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Senin (14/2/2022).
Ali menerangkan, pengadaan SMS blast telah rutin dilaksanakan setiap tahun, dan dilakukan secara terbuka.
Pengadaan itu juga telah dimasukkan dalam rencana anggaran biaya yang mengacu pada standar biaya masukan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca juga: Meski Mengapresiasi Vonis Hakim Terhadap Azis Syamsuddin, KPK Masih Pikir-pikir
Tujuan diadakannya program tersebut adalah supaya KPK bisa menyampaikan pesan antikorupsi kepada masyarakat secara masif.
"Adapun medium SMS Blast ini untuk menyampaikan berbagai pesan antikorupsi, salah satunya LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," terang Ali.
Ali mengungkapkan, terhadap satu wajib lapor nantinya bisa dikirimi SMS beberapa kali, yaitu permintaan token, pemberitahuan LHKPN sudah disubmit, dan pemberitahuan LHKPN telah lengkap.
Baca juga: Isu Omicron Disebar Lewat Chemtrails, BMKG: Teori Konspirasi Bikin Panik Masyarakat
Lalu, pemberitahuan LHKPN perlu perbaikan, pemberitahuan pengingat pelaporan LHKPN, pemberitahuan LHPN dikembalikan ke draf, pemberitahuan isi survei e-LHKP, dan pemberitahuan validasi data WL (kepada UPL).
"Informasi terkait paket-paket pengadaan KPK dapat diakses secara terbuka melalui LPSE Kemenkeu, silakan publik untuk mengawasi," papar Ali.
PT Elpia Internusa Sistematika memenangkan tender pengadaan SMS masking LHKPN tahun 2022 untuk KPK.
Berdasarkan situs www.lpse.kemenkeu.go.id perusahaan ini berhasil menang dengan harga penawaran dan harga terkoreksi dalam proyek ini mencapai Rp851.554.000.
Berdasarkan situs itu, KPK membuka tender pengadaan SMS itu sejak 15 Oktober 2021, menggunakan sistem gugur dan harga terendah.
Total pagu paket itu mencapai Rp999.218.000, menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Sebanyak 19 perusahaan mencoba mengikut tender ini.
Kebanyakan dari mereka gugur di persyaratan kualifikasi administrasi, karena usahanya tidak sesuai dengan bidang yang disyaratkan.