Varian Omicron

Dokter Erlina Burhan Prediksi Sistem Kesehatan Bakal Kembali Kewalahan Akibat Varian Omicron

Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Dr Erlina Burhan, mengatakan sistem kesehatan di Indonesia bakal kembali direpotkan oleh varian Omicron.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Valentino Verry
YouTube Indonesia Lawyers Club
Dokter spesialis paru, Erlina Burhan memprediksi varian Omicron bakal merepotkan sistem kesehatan di Indonesia, karena akan ada banyak yang sakit dan harus dirawat. 

WARTAKOTALIVE.COM< JAKARTA - Pandemi Covid-19 belum berakhir. Munculnya varian Omicron, kasus Covid-19 kembali menunjukan perkembangan yang signifikan.

Menurut Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), Dokter Spesialis Penyakit paru dari RSUP Persahabatan, sejak awal Januari 2022, terjadi perkembangan yang signifikan. 

"Di awal tahun masih di bawah 200 kasus. Kemudian, meningkat hingga ribuan.  Kematian akibat Omicron juga sudah dilaporkan," kata dokter Erlina dalam webinar yang digelar SOHO Global Health dengan tema 'Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan Covid', Kamis (3/2).

Baca juga: Charly Van Houten Geluti Bisnis Skincare Charly Kustik, Tampak Glowing Setelah Cuek Merawat Diri

Ia memaparkan, Omicron merupakan salah satu varian dari Covid-19.

Salah satu karakteristik yang harus diketahui dari Omicorn adalah sangat mudah menular dibandingkan Delta. 

Hal ini, terlihat dari angka peningkatan kasus harian yang sangat cepat.

Kalau sebelumnya, di pertengahan Desember, kasus Omicron merupakan imported cases, yang dibawa dari orang luar negeri atau Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). 

Ilustrasi Covid-19 varian omicron. Omicron terdeteksi di Indonesia.
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. Omicron terdeteksi di Indonesia. (Shutterstock/angellodeco)

Tetapi, setelah berlangsungnya waktu, sekarang sudah terjadi penularan di komunitas. 

Dan diduga penularan di komunitas sudah lebih dari 20 persen.

"Asumsi saya, kalau dilakukan pemeriksaan, sebagian besar kasus yang terjadi di Indonesia sudah Omicron," kata dokter Erlin.

Alasannya, kalau Omicron naiknya tinggi, terjadi lonjakan seperti pada Juli-Agustus 2021, maka kemungkinan sistem kesehatan juga akan kewalahan. 

Baca juga: Warga Limo Depok Gelar Aksi Protes Lahannya Diduga Diserobot Mafia Tanah

Pasalnya, makin banyak kasus, maka makin banyak juga orang yang perlu dirawat baik secara isolasi mandiri (isoman) di rumah, maupun di berbagai Rumah Sakit.

“Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian,” ujarnya.

“Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangan masing-masing,” imbuhnya.

“Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi," lanjut Erlina.

Baca juga: Kejati Banten Tangkap Petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Diduga Terlibat Pungli dan Pemerasan

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved