Aksi OPM
Sebut Prajurit yang Gugur Ditembak Akibat Pendekatan Baru di Papua, Mahfud MD: Sekarang TNI Defensif
Semenjak pendekatan defensif diberlakukan, Mahfud mengklaim tidak ada lagi korban warga sipil di Papua.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, tiga prajurit TNI yang gugur ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, akibat pendekatan baru.
"Beberapa waktu terakhir ini memang ada beberapa warga TNI meninggal, tetapi memang itu merupakan, ya perubahan situasi baru di dalam pendekatan baru."
"Sekarang TNI itu bersifat defensif, tidak ofensif," kata Mahfud dalam kanal YouTube Kemenkopolhukam, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Jokowi: Kalau Hasil Tes PCR Positif Tanpa Gejala, Silakan Isolasi Mandiri di Rumah Selama Lima Hari
Hal itu dikatakan Mahfud usai memimpin rapat koordinasi bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Dirjen Polpum Kemendagri, Deputi II BIN, Kabaintelkam Polri, Pangdam XVII Cendrawasih, XVI Pattimura, dan Pangdam XVIII Kasuari.
Juga, Kapolda Maluku, Kapolda Maluku Utara, Kapolda Papua, dan Kapolda Papua Barat. Rapat digelar secara virtual.
Semenjak pendekatan defensif diberlakukan, Mahfud mengklaim tidak ada lagi korban warga sipil di Papua.
Baca juga: Dokter Ungkap Kini Masyarakat Panik Saat Positif Covid-19, Bergejala Ringan Langsung Minta Dirawat
"Sasarannya memang, kalau enggak ke TNI, ya ke Polri. Masyarakat sipil harus dijaga dulu keselamatannya."
"Sekarang bagaimana cara defensif dengan pendekatan baru itulah yang menurut Pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan disempurnakan," jelasnya.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa melayat prajurit gugur yang disemayamkan di markas Yonif 754/ENK di Jalan Mayon, Timika.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 28 Januari 2022: Rekor Baru Lagi, Pasien Positif Tambah 9.905 Orang
Panglima tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika sekitar pukul 19.00 WIT menggunakan pesawat TNI-AU, Kamis (27/1/2022).
Ini merupakan kunjungan Panglima Andika kali kedua di Kabupaten Mimika.
Informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, Jenderal Andika Perkasa serta rombongan menuju ke Rimba Papua Hotel sekitar pukul 21.00 WIT, untuk melakukan pertemuan dengan pejabat tinggi TNI di wilayah Papua.
Satu Kritis
Tiga prajurit Satgas Kodim YR 408/Sbh yang gugur ditembak kelompok separatis teroris Papua (KSTP) di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Kabuaten Puncak Papua, Kamis (27/1/2022), akan diterbangkan ke Bandung, Jambi, dan Maluku Tengah.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna mengatakan, ketiga prajurit yang gugur tersebut adalah Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa.
Tatang mengatakan, kontak tembak sekitar pukul 04.30 WIT itu terjadi setelah KSTP menyerang Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh.
Baca juga: Dua Prajurit TNI Gugur Diserang KSTP Papua di Distrik Gome Kabupaten Puncak
"Direncanakan, untuk jenazah Serda M. Rizal Maulana Arifin, hari ini (Kamis, 27/1/2022) akan diterbangkan ke keluarganya di Bandung."
"Sedangkan besok (Jumat, 28/1/2022) jenazah Pratu Tupel Alomoan Baraza diterbangkan ke Jambi dan jenazah Pratu Rahman Tomilawa ke Maluku Tengah,” ungkap Tatang dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD, Kamis (27/1/2022).
Selain mengakibatkan tiga prajurit gugur, kontak tembak tersebut mengakibatkan satu prajurit mengalami luka tembak dan kini dalam kondisi kritis.
Baca juga: KRONOLOGI Paskhas Berubah Nama Jadi Kopasgat, Disarankan oleh KSAU
Tatang mengatakan, korban kontak tembak bernama Pratu Sayiful saat ini berada di Puskesmas Ilaga bersama tim evakuasi.
“Saat ini, satuan kewilayahan (Kodam XVII/Cenderawasih) masih melakukan pengurusan jenazah dan memberikan perawatan terhadap korban luka tembak," kata Tatang.
Atas insiden tersebut, pimpinan dan seluruh prajurit serta keluarga besar TNI AD menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya tiga prajurit dari Satgas Kodim YR 408/Sbh.
Diserang Saat Pergantian Jaga
Tiga prajurit TNI gugur dan satu lagi kritis, usai insiden kontak tembak dengan kelompok separatis teroris (KST) Papua di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Kamis (27/1/2022).
Tiga prajurit yang gugur tersebut merupakan personel Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh.
Mereka adalah Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 26 Januari: Rekor Tertinggi di 2022! Pasien Positif Tambah 7.010 Orang
Sedangkan satu prajurit yang kritis adalah Pratu Saeful.
"Akibat penyerangan brutal KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh, mengakibatkan personel TNI berjumlah tiga personel Satgas Kodim YR 408/Sbh meninggal dunia."
"Dan satu personel dalam kondisi kritis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Cari Kepala Otorita IKN, Jokowi Bentuk Tim Kecil untuk Kasih Masukan dan Pertimbangan
Aqsha menjelaskan, kejadian bermula saat gerombolan KST menyerang prajurit TNI dari Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh pada pagi hari.
Saat dilaksanakan pergantian jaga, kata dia, tiba-tiba Satgas Kodim YR 408/Sbh mendapatkan tembakan dari Pok KSTP.
Personel TNI Satgas Kodim YR 408/Sbh, kata dia, kemudian melakukan tembakan balasan.
Baca juga: KPK Bilang NFT Berpotensi Dipakai untuk Mencuci Uang Haram
Akibat kejadian tersebur, lanjut dia, terdapat korban dua orang personel Satgas Kodim YR 408/Sbh terkena tembakan, yaitu Serda Rizal luka tembak di bagian pinggang, dan Pratu Tuppal Baraza luka tembak di perut bagian bawah.
Akibat tertembak oleh gerombolan KST, kata Aqsha, kedua prajurit TNI tersebut dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga, menggunakan kendaraan.
Serda Rizal, lanjut Aqsha, meninggal dunia saat perjalanan menuju Puskesmas Ilaga.
Baca juga: Setelah Kerangkeng Manusia, Satwa Dilindungi Undang-undang Ditemukan di Rumah Bupati Langkat
Kemudian setibanya di Puskesmas Ilaga, kata dia, korban Pratu Tuppal Baraza mendapat pertolongan pertama oleh dokter Puskesmas Ilaga.
Namun setelah mendapat pertolongan dari dokter Puskesmas, lanjut dia, Pratu Tuppal Baraza dinyatakan meninggal dunia.
Setelah dilaksanakan evakuasi, kata Aqsha, kembali terjadi penyerangan kembali oleh KST terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh.
Baca juga: KPK Tak Bakal Pakai Istilah Operasi Tangkap Tangan Lagi, Ini Alasannya
Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, kata dia, dua personel atas nama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan, dan kemudian dievakuasi ke Puskesmas Illaga.
"Setibanya di Puskesmas Ilaga, korban Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter puskesmas," terang Aqsha.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, dua prajurit TNI di Kabupaten Puncak gugur saat kontak tembak dengan kelompok separatis teroris Papua (KSTP) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Baca juga: Lapor MKD, Masyarakat Penutur Bahasa Sunda Minta Arteria Dahlan Dipecat
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menjelaskan, gerombolan KSTP tersebut menyerang prajurit TNI di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Kamis (27/1/2022).
Akibatnya, kata Aqsha, kontak tembak antara kedua belah pihak tak terhindarkan.
Akibat dari kejadian tersebut, kata dia, dua orang personel dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH terkena tembakan.
Baca juga: Dituding Legislator Demokrat Sembunyikan Kasus, Ketua KPK: Semuanya Transparan
Sampai saat ini, lanjut dia, Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH melaksanakan siaga di Pos Gome dan sedang melaksanakan evakuasi terhadap korban tersebut.
Aqsha mengatakan, kondisi terakhir, satu dari dua personel Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH yang terkena tembakan, meninggal dunia di tempat tersebut.
"Dari dua Prajurit TNI yang tertembak, satu orang meninggal dunia di tempat atas nama Serda Rizal."
Baca juga: Pesan Johan Budi kepada Pimpinan KPK: Kita Harus Lebih Dulu Berintegritas Sebelum Mengajari Orang
"Sedangan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut, setelah mendapat penanganan di Puskesmas Ilaga Kabupaten Puncak, namun tidak tertolong sehingga meninggal dunia," kata Aqsha dalam keterangan resmi Pendam XVII/Cenderawasih.
Aqsha mengatakan, kondisi terakhir di lokasi tersebut saat ini masih terjadi kontak tembak dan tidak ada korban dari masyarakat di sekitar lokasi.
"Kami mohon doanya, semoga aparat TNI yang sedang bertugas diberikan keselamatan untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat dan pengabdian kepada NKRI," ucap Aqsha. (Reza Deni)