Omicron Merebak, PTM 100 Persen di Tangerang Dihentikan, Kembali ke PTM 50 Persen Mulai Besok

Ini artinya PTM 100 persen yang diterapkan sejak 10 Januari 2022 lalu di Tangerang dihentikan dan dirubah menjadi PTM 50 persen.

Istimewa
Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2021/2022 untuk SD akan dibuka pada 14 Juni 2021 dan untuk SMP akan dibuka pada 1 Juli 2021. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang, Jamaluddin mengatakan pendaftaran PPDB tahun ini diselenggarakan secara daring sama seperti tahun sebelumnya. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Dinas Pendidikan Kota Tangerang kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 50 persen di seluruh TK, SD, SMP di Kota Tangerang, mulai Senin (24/1/2022) besok.

Ini artinya PTM 100 persen yang diterapkan sejak 10 Januari 2022 lalu di Tangerang dihentikan dan dirubah menjadi PTM 50 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaludin mengatakan, kembali diterapkannya PTM 50 persen tersebut dilakukan, menyusul kasus Covid-19 dan varian Omicron di Kota Tangerang yang kembali meningkat.

"Jadi hasil evaluasi dari pak Walikota, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang kembali menerapkan PTM 50 persen mulai Senin 24 Januari 2022, besok," ujar Jamaluddin saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Minggu (23/1/2022).

"Untuk mengurangi keterpaparan kasus Covid-19 yang sedang tinggi saat ini, maka kembali kita terapkan seperti pada bulan Oktiber dan Desember 2021 lalu," katanya.

Menurut Jamaluddin penerapan PTM 50 persen kali ini tidak berbeda jauh dengan gelaran sebelumnya. 

Dimana nantinya perapan protokol kesehatan di sekolah akan semakin diperketat.

Baca juga: Omicron Mengganas, Bar Flow Setiabudi Dipenuhi Pengunjung yang Berkerumun dan Akan Disegel Petugas

Baca juga: Terluka dengan Pernyataan Arteria Dahlan, Wakil Ketua DPC PDIP Subang Putuskan Mundur dari Partai

Sekolah wajib menyediakan wastafel untuk mencuci tangan, menyediakan hand sanitizer, masker, pembentukan satgas COVID-19, dan penerapan protokol kesehatan lainnya dengan ketat. 

"Teknisnya nanti dalam seharinya hanya sebagian murid saja dari setiap kelas yang masuk, misalnya jumlah murid ada 36 dalam satu kelas, yang masuk PTM 18 orang, dan 18 lainnya mengikuti dari rumah secara virtual," kata dia.

"Selain itu, anak yang boleh mengikuti PTM adalah yang orang tua murid sudah harus divaksin dan prokes di sekolah dan setiap kelas juga kita perketat dan maksimalkan penerapannya," sambungnya.

Baca juga: Ega Prayudi Terpukul dengan Kondisi Tukul saat Ini, Doakan Agar Ayahnya Lekas Sembuh

Baca juga: Jadi Etalase Produk Ekraf, Rest Area KM 229 Diyakini Sandiaga Uno Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

Kendati demikian, Jamaluddin tidak menampik kembali diterapkannya PTM 50 persen tersebut mendapat pro kontra dari murid dan juga orangtua.

"Ya pasti ada yang mendukung ada yang tidak ya, tapi tidak masalah. Apabila ada orangtua yang tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM ya tidak masalah, kita tidak memaksakan," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Tangerang mengubah sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen menjadi 50 persen.

Baca juga: Pemkot Depok Gelar PTM 100 Persen di Seluruh Sekolah Senin Besok, Kantin Wajib Tutup

Baca juga: Bangkitkan Ekonomi & Pariwisata Nasional, Sandiaga Uno: Nggak Perlu Ke Cappadocia Cukup ke Ciater

Pengurangan kapasitas PTM di sekalah tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya penularan kasus atau klaster Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Untuk mencegah penularan atau klaster Covid-19 di lingkungan sekolah, kapasitas PTM akan kembali menjadi 50 persen, seperti yang sebelumnya pernah diterapkan," kata Walikota Tangerang, Arief Wismansyah.

Selain mengubah sistem PTM sekolah menjadi 50 persen, Pemkot Tangerang juga kembali memberlakukan pola kerja dengan sistem Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) di lingkungan instansi Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Baca juga: Suara PDI P Berpotensi Nyungsep di Jabar, Ruhut Ikut Minta Maaf: Dihapunten Kalepatan Nyarios

Baca juga: Synthesis Development Hadirkan Mattlig, Rumah 3 Lantai dengan Dua Indoor Garden

"Sesuai dengan arahan dari pak Presiden RI, kita akan mengoptimalkan untuk mengurangi mobilisasi masyarakat dengan menerapkan Work From Home (WFH)," kata dia.

"Saya juga meminta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mengatur pegawainya yang WFH dan WFO. Jadi nanti semua kantor-kantor yang masuk pegawainya hanya 50 persen, kembali seperti dulu yang pernah dilakukan," kata Arief Wismansyah. (M28)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved