Berita Tangerang
Polrestro Tangerang Nyatakan akan Berperang Menghadapi Gengster dan Premanisme
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin menegaskan, kejahatan yang dimaksud tersebut seperti aksi pencurian, gangster, dan tawuran.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Dian Anditya Mutiara
Kepala Ombudsman Banten Dedy Irsan memberikan apresiasi atas gerak cepat Polda Banten untuk menangkap para pelaku pembawa senjata tajam di Kota Serang.
"Informasi yang kami dapat sudah ada belasan pelaku yang ditangkap oleh Ditreskrimum Polda Banten dan Polres Serang Kota. Dan masih terus memburu pelaku lainnya untuk ditangkap serta di lproses hukum sesuai ketentuan yang ada," ujar Dedy kepada Wartakotalive.com, Senin (8/3/2021).
Menurutnya sebab tindakan puluhan pemuda pembawa senjata tajam tersebut dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
Baca juga: Terungkap, Pelaku Begal yang Tewaskan Pemuda di Bekasi Utara adalah Kelompok Gengster Akatsuki
Ombudsman Perwakilan Banten mendukung upaya upaya yang dilakukan POLRI sebagai garda terdepan dalam menjaga Kamtibmas serta stake holder lainnya seperi TNI dan Satpol PP untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publiknya termasuk menciptakan kamtibmas yang kondusif.
"Persoalan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab kepolisian semata tetapi peran guru guru di sekolah dalam mendidik dan mengajar anak anak didiknya menjadi perhatian yang sangat penting serta orang tua juga bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan bimbingan yang ketat kepada anak anaknya," ucapnya.
Hal ini perlu dilakukan agar tidak sampai terjerumus melakukan tindakan tindakan pelanggaran dan kriminal yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain.
IPW desak Polisi antisipasi trend geng motor
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan jajaran kepolisian perlu segera mengantisipasi trend geng motor yang muncul belakangan ini.
Mereka katanya kerap berkonvoi dalam kelompok hingga ratusan orang dan bahkan mengacung-acungkan celurit serta senjata tajam lainnya, hingga menganiaya warga.
"Dari pendataan IPW, dalam dua minggu terakhir, dari 28 Feb hingga 12 Maret 2021, ada tujuh peristiwa geng motor yang menewaskan tiga orang dan sejumlah lainnya luka-luka, termasuk anggota polisi yang luka bacok dan dilakukan anggota geng motor," kata Neta, kepada Warta Kota, Jumat (12/3/2021).
Peristiwa pertama, katanya , korban Muhammad Farhan Lubis (17), tewas dibantai geng motor di Jalan Sisisngamangaraja, Medan Amplas, Sumatera Utara, Minggu (28/2/2021) sekitar pukul 02.00.
"Hari yang sama anggota geng motor Enjoi MBR 86 membacok anggota Polsek Metro Menteng Aiptu Dwi Handoko. Geng motor ini memiliki ratusan anggota," tambah Neta.
Baca juga: Geng Motor Bikin Resah, Wakil Gubernur Banten: Apa yang Menjadi Ancaman Keamanan Harus Diantisipasi!
Baca juga: Anggota Geng Motor Kebanyakan Masih Remaja, Wagub Banten Minta Orang Tua Tingkatkan Pengawasan Ketat
Pada hari yang sama pula, katanya, seorang tukang parkir, Hendri menjadi korban pengeroyokan geng motor di Jalan Pasuketan Kota Cirebon, Jawa Barat.
"Mereka juga memukuli orang orang yang memvideokan aksi brutal mereka," ujarnya.
Lalu, pada 1 Maret, kata Neta, satu orang tewas akibat bentrok antara dua kelompok geng motor di Jalan Raya Padalarang–Purwakarta, Desa Nyalindung, Kabupaten Bandung Barat.