Berita Tangerang

Polrestro Tangerang Nyatakan akan Berperang Menghadapi Gengster dan Premanisme

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin menegaskan, kejahatan yang dimaksud tersebut seperti aksi pencurian, gangster, dan tawuran.

warta kota
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin 

"Bentrokan ini melibatkan dua kelompok geng motor, XTC dan Moonra," katanya.

Kemudian menurut Neta, pada 7 Maret, polisi menangkap lima anggota geng motor yang membunuh seorang pemuda di Jalan Raya Kampung Buwek Jaya, Desa Sumber Jaya, Tambun Selatan, Bekasi.

"Kemudian pada 10 Maret, geng motor menyerang dan merusak kosa-kosan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi salah satu motor penghuni kosan rusak akibat dibanting dan ditendang para pelaku," paparnya. 

Sebelumnya, tambah Neta, Polda Banten menangkap 10 dari 36 anggota geng motor All Star yang meresahkan warga Kota Serang Timur karena konvoi membawa senjata tajam. 

"Aksi ini sempat mengejutkan warga karena massa konvoi sambil mengacung acungkan aneka senjata tajam, mulai dari golok, pedang, hingga celurit, mengancam warga, dan memblokir jalanan," katanya.

Aksi ini sempat viral di media sosial. Jajaran Polda Banten lalu memburu anggota geng motor ini hingga ke rumahnya. 

Baca juga: VIDEO Bentrok Antar Geng Motor di Padalarang, Satu Orang Tewas Ditusuk

Baca juga: Dramatis, Penangkapan Begal Sadis Anggota Geng Motor di Cengkareng, Pelaku Tak Segan Bacok Korban

"Ratusan orang terdata, sejumlah senjata tajam dan sepeda motor tanpa surat disita. Sebanyak 10 orang ditahan dan dijadikan tersangka, yang lainnya diingatkan, jika berulah lagi akan ditahan," katanya.

Sikap tegas Polda Banten ini, menurut Neta, patut dicontoh polda polda lain agar geng motor bisa terkendali dan tidak berbuat onar. 

"Sikap jemput bola, antisipasi, dan deteksi dini bisa dilakukan bersama polsek dan polres, yang mendatangi rumah anak anak muda yang terindikasi sebagai anggota geng motor. Mereka diingatkan di depan orang tuanya, jika masih berbuat onar maka akan ditahan," kata Neta.

Menurutnya, sikap pembiaran terhadap geng motor harus disudahi.

"Polisi perlu jemput bola. Terutama menjelang bulan Ramadhan, biasanya geng motor ini suka berulah dan harus diantisipasi. Mereka tidak hanya membuat onar tapi juga melakukan tindakan kriminal, seperti merampok mini market, merampok pom bensin, membegal orang di jalanan dan lainnya," ujar Neta.

Untuk itu kata dia, jajaran kepolisian perlu mengintensifkan patroli di malam hari untuk menindak tegas aksi geng motor. 

"Biasanya anak anak di usia 15 hingga 21 tahun itu beraksi pukul 01.00 hingga 04.00. Dan kawasan rawan geng motor adalah Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumut, dan Sulsel," kata Neta.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved