Info Pemprov Jateng
1.632 Orang Dapat Pelatihan dan Modal Usaha dari Zakat ASN Pemprov Jateng
Sebanyak 1632 orang dapat Pelatihan dan Modal Usaha dari Zakat ASN Pemprov Jateng.
BOYOLALI, WARTAKOTALIVE.COM – Sebanyak 1632 orang dapat Pelatihan dan Modal Usaha dari Zakat ASN Pemprov Jateng.
Bantuan tersebut diberikan melalui program Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah.
Pelaksana Bidang Pelatihan Tenaga Kerja Mustahik Produktif Baznas Jawa Tengah, Rajimin mengatakan bahwa zakat yang dihimpun dari ASN Provinsi Jawa Tengah disalurkan kepada masyarakat melalui dua program, yakni program zakat konsumtif dan zakat produktif.
“Untuk program zakat produktif, salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi kreatif. Tahun 2021 ada bantuan sebesar Rp 3.161.600.000, yang tersebar di seluruh Jawa Tengah,” ujarnya, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Baznas Jateng Gelontorkan Zakat untuk Rumah Sehat Layak Huni 2021 Capai Rp 3,2 Miliar
Dikatakannya, total anggaran untuk pemberdayaan ekonomi kreatif tersebut berupa pelatihan dan modal usaha dengan menyasar sekitar 1.632 penerima.
Baik secara perorangan maupun kelompok masyarakat.
“Untuk besaran masing-masing penerima berbeda-beda karena ada yang perorangan dan ada yang kelompok. Ada yang Rp 5 juta sampai Rp 60 juta lebih,” lanjutnya.
Penerima, menurutnya, diberi pelatihan sekaligus modah usaha yang dijalankannya agar semakin berkembang.
Diantaranya, usaha kuliner, peternakan, jasa laundry hingga produksi makanan.
Baca juga: Zakat ASN Pemprov Jateng Tahun 2021 Terkumpul Rp 57 Miliar, Dipakai untuk Pengentasan Kemiskinan
“Di Boyolali, misalnya, bantuan pemberdayaan ekonomi kreatif disalurkan untuk beberapa kelompok peternak, kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera, kelompok difabel dalam usaha batik, pengusaha kuliner, dan ibu-ibu untuk membuka usaha laundry,” tuturnya.
Adapun kategori untuk mendapatkan zakat produktif sesuai dengan usulan dari Baznas kabupaten/kota yang sudah bersinergi dengan Dinas Sosial masing-masing kabupaten/kota.
Atau, ada pengajuan langusng dari kelompok kerja maupun masyarakat. Nantinya, data yang masuk ke dalam Baznas Jawa Tengah akan ditentukan melalui rapat pleno.
“Setelah dinyatakan layak menjadi penerima bantuan, maka kami berikan pelatihan dan modal usaha. Nanti, selama enam bulan sekali akan dilakukan evaluasi,” ungkapnya.
Ketua Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Melati Desa Tawangsari, Boyolali, Sumiyati mengaku pihaknya menerima bantuan pemberdayaan ekonomi kreatif dari Baznas Jawa Tengah sebesar Rp 60 juta.
Bantuan tersebut dimanfaatkan untuk peningkatan usaha produksi karak (makanan ringan).