Pertama Kali Perempuan Masuk Jajaran PBNU, Ada Putri Gus Dur Hingga Khofifah Indar Parawansa

Pada Tanfidziyah, yang masuk jajaran adalah Khofifah Indar Parawansa dan Alissa Qotrunnada Wahid.

Instagram/@yahyacholilstaquf
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, masuknya perempuan di jaajaran PBNU, hanya soal waktu. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Untuk kali pertama sejak Nahdlatul Ulama berdiri, perempuan masuk jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Tokoh-tokoh tersebut menempati sejumlah posisi.

Pada Mustasyar, para tokoh perempuan yang masuk jajaran adalah Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudz, Nyai Hj Shinta Nuriyah A Wahid, dan Nyai Hj Machfudhoh Aly Ubaid.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda Indonesia Terjadi di Era Emirsyah Satar

Pada Tanfidziyah, yang masuk jajaran adalah Khofifah Indar Parawansa dan Alissa Qotrunnada Wahid.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, masuknya perempuan di jaajaran PBNU, hanya soal waktu.

Karena, kata Gus Yahya, sejak awal memang tidak pernah ada pembatasan PBNU tidak boleh diisi perempuan.

Baca juga: Vaksinasi Booster Dimulai Hari Ini, yang Dosis 1 dan 2 Disuntik Sinovac Bakal Dapat Pfizer

Selain itu, kata dia, karena adanya kebutuhan yang cukup mendesak perempuan untuk ikut serta mengelola PBNU, mengingat adanya masalah-masalah besar terkait perempuan.

Karena itu, kata dia, tokoh-tokoh perempuan yang paling tangguh, yang paling kuat dalam kiprahnya selama ini, turut dilibatkan dalam pengurusan.

"Seperti Bu Khofifah Indar Parawansa yang pasti nanti kita bisa andalkan untuk mengelola berbagai agenda PBNU menyangkut pemberdayaan perempuan," kata Yahya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: BEGINI Cara Cek Tiket dan Jadwal Vaksinasi Booster di PeduliLindungi

Terkait dilibatkannya Alissa Wahid, Yahya mengatakan selama ini putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu telah berkiprah di berbagai forum intenasional.

"Pasti bisa kita andalkan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan PBNU terkait dengan nation engagement dengan kerja sama internasional."

"Juga terkait dengan masalah kemanusiaan yang di dalamnya masalah perempuan sangat menonjol," beber Yahya.

Berikut ini susunan lengkap PBNU yang tertuang dalam Surat Keputusan PBNU nomor 01/A.2.04/01/2022 tentang pengesahan susunan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama masa khidmat 2022-2027:

MUSTASYAR

KH A Mustofa Bisri

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved