Bisnis
BukuWarung Dorong UMKM Melakukan Pencatatan Digital yang Praktis, Mudah, dan Rapi
Temuan dari Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) bahkan menunjukkan bahwa sekitar 30 juta UMKM bangkrut karena pandemi.
Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: LilisSetyaningsih
Ini bisa menyebabkan pelaku UMKM melewatkan pembayaran dari pelanggan, bahkan mengakibatkan gagal bayar hingga 12 persen.
Sejalan, Danu Sofwan, pemilik beberapa jaringan usaha (yang memulai bisnisnya dari skala UMKM) serta penggiat UMKM Indonesia, juga menekankan evaluasi berkelanjutan sebagai landasan kunci bagi UMKM dalam berbisnis.
Baca juga: Ada 333 eksportir dari 32 provinsi di Indonesia yang Eksportasi Melalui Pelabuhan Tanjung Priok
“Evaluasi, atau dalam istilah Jepang dikenal sebagai Kaizen, merupakan perbaikan secara berkesinambungan. Dalam lingkup bisnis, untuk bisa melakukan itu perlu adanya data yang diambil dari pencatatan keuangan," ungkap Danu.
"Inilah yang kerap diabaikan oleh para pelaku UMKM. Padahal, scale up sebuah bisnis tanpa landasan pencatatan keuangan yang disiplin, justru bisa berpotensi merugi,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, dengan pencatatan keuangan yang teratur, pelaku UMKM dapat mengetahui secara jelas setiap transaksi yang terjadi, untung yang diperoleh, termasuk mengetahui apabila terjadi kerugian.
Catatan itulah yang menjadi dasar pelaku UMKM untuk melakukan evaluasi dan mengambil langkah strategis untuk mengembangkan bisnisnya.
Baca juga: Tidak hanya Merekam tapi juga dapat Bicara Dua Arah di Perangkat Smart Wi Fi Camera ini
Danu mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis adalah sulitnya mendapatkan akses pembiayaan.
Penyebab utamanya, ketiadaan laporan keuangan yang memperlihatkan keberlangsungan sebuah bisnis. Ini semakin menegaskan peran penting pencatatan keuangan bagi pelaku UMKM.
Menjawab kebutuhan-kebutuhan tersebut, BukuWarung menghadirkan solusi pencatatan keuangan usaha yang komplet; meliputi pembukuan transaksi usaha, serta pelaporan finansial berjangka (harian/mingguan/bulanan) - yang kemudian bisa digunakan untuk pengajuan permodalan.
Selain itu, aplikasi BukuWarung juga memiliki pencatatan pengelolaan utang dan dana pribadi, serta fitur pengingat jatuh tempo piutang, bahkan bisa menagihkannya kepada pelanggan secara otomatis.
Baca juga: Manhattan District Gading Serpong, Kawasan Bisnis dan Komersial yang Menampilkan 7 Tematik
Keunggulan layanan BukuWarung telah diakui Henhen Mulyadi, pelaku UMKM asal Sukabumi.
Selama satu setengah tahun terakhir, Henhen mengaku pengelolaan bisnisnya sangat terbantu oleh adanya aplikasi BukuWarung.
Ia mengatakan, sebagai pengusaha, pencatatan segala aspek keuangan mulai dari modal, stok barang hingga utang piutang itu tidak boleh terlewatkan.
Hal ini sangat berpengaruh pada kelancaran dan kelanjutan usaha.
"Dulu sewaktu masih mencatat secara manual, saya seringkali boncos. Setelah menggunakan pencatatan keuangan digital dari BukuWarung yang praktis, mudah dan gratis, keuangan usaha saya lebih terpantau dan bisnis pun lebih menguntungkan,” ungkap Henhen.
Baca juga: Saus Oriental Berbahan Lokal dan Halal tetap Menambah Kelezatan Masakan