Rahmat Effendi Terjaring OTT
Sebelum Ditangkap KPK, Rahmat Effendi Dikenal Sebagai Pejabat yang Gemar Membeli Karangan Bunga
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tertangkap KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT). Kini menjadi berita besar.
Selanjutnya tahun 2019 sebesar Rp 766,5 juta.
Ketua DPRD Kota Bekasi Paham

Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairoman menyoroti terkait pengadaan karangan bunga Rp 1,1 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2022 yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi.
Chairoman menyebut jika anggaran tersebut bukanlah pemborosan anggaran, karena nilai yang telah dianggarkan telah disesuaikan berdasarkan aktual realisasi anggarannya.
Sehingga Wali Kota maupun Wakil Wakil Kota bisa menggunakan sesuai dengan perencanaan yang ada.
"Kita memahami sebagai kepala daerah, maka di satu sisi ketidak hadiran Wali Kota dapat direpresentasikan dengan karangan bunga dan itu cukup memadai,” katanya, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: PSIS Semarang Bakal Jegal Marco Simic agar Gagal Mencetak Gol untuk Persija Jakarta
“Karena itu tidak mungkin wali kota prioritas untuk memenuhi undangan berbagai instansi, bisa wisuda, pernikahan," imbuh Choiroman.
Menurut pria dari Fraksi PKS itu, jika pemberian karangan bunga merupakan tradisi yang sudah berjalan sejak lama.
"Dengan sedemikian undangan dia (Wali Kota) bisa memenuhi kewajiban untuk menjamin hubungan dan memelihara komunikasi dengan tokoh masyarakat, institusi, bisa komunitas, bahkan tokoh masyarakat yang bisa dihargai. Misalnya ada hajatan, pelantikan," katanya.
Menyikapi anggaran yang dikucurkan berasal dari APBD yang juga merupakan uang rakyat, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran Kota Bekasi menyebut jika kepala daerah juga merupakan perwakilan rakyat, sama halnya dengan kepala daerah lainnya.
"Wali Kota apapun konteksnya, merupakan kepala daerah,” ujarnya.
Baca juga: Rahmat Effendi Mengenakan Pakaian Serba Hitam saat Ditangkap KPK, Ada Apa Ini?
“Dia memiliki apa namanya ya. Mewakili, warga kota Bekasi sebagai kepala daerah, sama dengan kepala daerah lainnya, Gubernur mewakili warga jabar misalnya, Presiden kepala negara, nah simbol tersebut patut kita hargai," tuturnya.
Meskipun anggaran karangan bunga senilai Rp 1,1 miliar ini menjadi perbincangan masyarakat, Choiroman menyebut dapat memahami hal itu.
"Ya nggak apa apa, namanya masyarakat demokratis pastilah ada pro dan kontra. Dan yang ngaku setuju pun bisa dimengerti," ucapnya.
Alasan Beli Karangan Bunga