Aksi Terorisme
Agar Tak Jatuh Korban Jiwa Lagi, Polri Minta Sisa Tiga Teroris MIT Poso Menyerah
Polri meminta tiga buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso menyerahkan diri.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Polri meminta tiga buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso menyerahkan diri.
Hal itu menyusul tewasnya Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dalam kontak tembak dengan Satgas Madago Raya, Selasa (4/1/2022) lalu.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan, saat ini buronan MIT Poso tinggal tiga orang, usai Ahmad Panjang dilumpuhkan oleh Satgas Madago Raya.
Baca juga: 16 Pekan Indonesia Bebas Zona Merah Covid-19, Kuning Tetap 408 Kabupaten/Kota
"Tentu Polri kembali mengimbau kepada pelaku DPO yang lain, untuk segera menyerahkan diri kepada pemerintah, dalam hal ini Kepolisian Negara republik indonesia."
"Sekali lagi kami mengimbau kepada DPO yang masih tersisa agar menyerahkan diri kepada Polri," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (5/1/2022).
Ramadhan menyatakan, imbauan itu merupakan upaya preventif agar tidak ada korban jiwa lagi.
Baca juga: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Ditangkap KPK karena Suap Proyek dan Lelang Jabatan
Namun jika buronan MIT Poso menolak, maka Polri akan melakukan penegakan hukum.
"Sebelumnya kan sudah diimbau, tentu sekali lagi terus melakukan upaya-upaya preventif."
"Upaya imbauan ini telah kita lakukan sebelumnya, setelah ditembaknya Ali Kalora, Kapolda Sulteng sudah mengimbau kepada DPO yang tersisa untuk menyerahkan diri kepada Polri," terangnya.
Tiga DPO teroris Poso yang masih diburu adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Muklas, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Kronologi
Satgas Madago Raya menembak mati buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dalam sebuah kontak senjata pada Selasa (4/1/2022) lalu.
Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengungkapkan, kontak tembak itu berlangsung di Desa Dolago, Parigi Selatan, Parimo, Sulawesi Tengah, Senin (4/1/2022) sekitar pukul 10.30 WITA.
"Pada ,Hari Selasa 4 Januari 2022 sekitar pukul 10.30 WITA telah terjadi kontak di wilayah Dolago Parigi."
Baca juga: WNI dari Turki Kebanyakan Wisatawan, yang dari Uni Emirat Arab Mayoritas TNI
"Kontak senjata antara tim Sogili dengan kelompok MIT yang mengakibatkan satu DPO tewas atas nama Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang," kata Bronto saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/2022).
Ia menyatakan, lokasi persembunyian Ahmad Panjang terungkap saat petugas Satgas Madago Raya melakukan operasi.
Ketika itu, petugas melihat keberadaan Ahmad Panjang di sebuah semak di Desa Dolago, Parigi Selatan.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Lansia Tak Capai Target Hingga Akhir 2021, Ini Dua Faktor Penyebabnya
"Personel Satgas Ops Madago Raya melaksanakan ambush dan mendengar ada suara gesekan semak atau ranting."
"Terlihat 1 DPO atas nama Ahmad Panjang teridentifikasi jelas," ungkapnya.
Saat hendak ditangkap, kata Bronto, pelaku mencoba melakukan perlawanan.
Baca juga: ICW Kasih Nilai E Alias Tidak Lulus Atas Kinerja KPK Sepanjang 2021
Hasilnya, terjadi kontak tembak hingga Ahmad Panjang dilakukan tindakan tegas dan terukur hingga DPO meninggal dunia.
"Kemudian dibawa ke instalasi jenazah Rumkit Bhayangkara Palu."
"Hasil identifikasi dipastikan bahwa jenazah adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, umur 27 tahun, yang merupakan 1 dari 4 DPO MIT Poso," jelas Bronto.
Baca juga: 2022 Tahun Toleransi, Menteri Agama: Mari Terus Rajut Persaudaraan dan Bangkit Bersama
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya dikabarkan kembali menangkap seorang buronan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Informasi ini dibenarkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Kelompok teroris MIT Poso yang ditangkap berjumlah satu orang.
Baca juga: Jika Penular Awal Tidak Ditemukan, Kasus Omicron Bakal Terus Meluas di Masyarakat
"Betul, 1 orang teroris asal Poso ditangkap. Info dari Kapolda," kata Dedi saat dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (4/12/2021).
Ia menuturkan, identitas anggota MIT Poso yang ditangkap adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir.
Namun, dia masih belum menjelaskan kronologi penangkapan pelaku.
Baca juga: Bencana di Indonesia Turun 33,5 Persen pada 2021, Banjir Paling Mendominasi
Dedi menyatakan seorang buronan MIT Poso itu ditangkap di pegunungan Kabupaten Parigi Moutong.
Anggota MIT Poso yang ditangkap itu dilumpuhkan oleh Satgas Madago Raya.
"Teroris Poso yang ditangkap atas nama AP asal Poso," jelasnya.
Baca juga: Jika PKB, PKS, PAN, dan PPP Berkoalisi, Tiga Capres Diprediksi Bakal Muncul di Pilpres 2024
Namun demikian, pihaknya belum membeberkan kronologi penangkapan Ahmad Panjang. Jenazah teroris MIT Poso itu masih dalam proses identifikasi tim DVI Polri.
"Barang bukti masih dicek akan disampaikan Kapolda," terangnya. (Igman Ibrahim)