Virus Corona

WNI dari Turki Kebanyakan Wisatawan, yang dari Uni Emirat Arab Mayoritas TNI

Nadia menyebutkan kebanyakan pelaku perjalanan dari Turki adalah wisatawan dari Indonesia.

Editor: Yaspen Martinus
HKU Med
Penampakan varian baru Covid-19 Omicron yang dirilis Universitas Hong Kong. Kasus Omicron di Indonesia lebih banyak berasal pada pelaku perjalanan yang pulang dari Arab Saudi dan Turki. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah menjadi 68 orang.

Penyebaran virus berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri. Namun satu hari sebelumnya ditemukan kasus yang bersifat transmisi lokal.

Sejauh ini, pemerintah terus melakukan testing dan tracing pada pasien transmisi lokal.

Baca juga: Bukan Incar Kursi Menteri, Ini Alasan PAN Gabung Pemerintah

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi

"Sampai saat ini masih melakukan testing dan tracing yang transmisi lokal, baik di Jakarta maupun di Medan."

"Karena yang bersangkutan ini sebelumnya melakukan perjalanan dari Medan ke Jakarta," ungkapnya pada kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (31/12/2021).

Baca juga: Banyak Dapat Gratisan, Indonesia Hemat Rp13 Triliun untuk Pengadaan Vaksin Covid-19 pada 2021

Di sisi lain, kasus Omicron lebih banyak berasal pada pelaku perjalanan yang pulang dari Arab Saudi dan Turki.

Namun sejauh ini belum ada kebijakan terkait pelarangan dua negara tersebut.

"Iya, sampai saat ini kita belum menambah negara-negara di luar 13 negara yang dilarang, warga negara asing."

Baca juga: Lolos Seleksi Administrasi,.Harun Al Rasyid Mengaku Didukung Kapolri Jadi Calon Hakim Agung

"Ataupun negara asing yang pernah berkunjung ke negara tersebut untuk saat masuk ke Indonesia," tutur Nadia.

Nadia menyebutkan kebanyakan pelaku perjalanan dari Turki adalah wisatawan dari Indonesia. Sedangkan yang dari Uni Emirat Arab adalah anggota TNI.

"Turki kebanyakan wisatawan, kebanyakan Arab, Emirat Arab lebih banyak TNI. Kita tidak mungkin menutup kepulangan TNI ke negara kita," jelas Nadia.

Baca juga: Polisi Jawa Barat Peluk Bahar Smith, Polri Tegaskan Tak Berikan Perlakuan Spesial

Saat ini pemerintah masih terus mengkaji apakah perlu dilakukan pelarangan seperti 13 negara sebelumnya.

Namun sejauh ini pemerintah terus meminta masyarakat untuk terus waspada dan menegakkan protokol kesehatan. (Aisyah Nursyamsi)

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved