2022 Tahun Toleransi, Menteri Agama: Mari Terus Rajut Persaudaraan dan Bangkit Bersama

Momen tahun baru, kata Yaqut, mengandung makna evaluasi dan mawas diri.

Editor: Yaspen Martinus
Kemenag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai 2022 sebagai penanda waktu tentang masa lalu, hari ini, dan sekaligus masa mendatang. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai 2022 sebagai penanda waktu tentang masa lalu, hari ini, dan sekaligus masa mendatang.

Momen tahun baru, kata Yaqut, mengandung makna evaluasi dan mawas diri.

Tentang hal ini, semua merasakan selama 2021, bekal nilai-nilai agama mampu menguatkan kita sebagai bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca juga: Polisi Jawa Barat Peluk Bahar Smith, Polri Tegaskan Tak Berikan Perlakuan Spesial

Tahun baru juga sekaligus menyimpan makna optimisme dalam menatap masa depan.

Menyongsong tahun 2022, Yaqut meminta masyarakat meningkatkan kesadaran akan pentingnya memposisikan nilai-nilai agama sebagai inspirasi dan motivasi untuk terus berbuat kebaikan.

“Baik evaluasi, mawas diri, maupun sikap optimis dalam menyambut tahun baru."

Baca juga: Lolos Seleksi Administrasi,.Harun Al Rasyid Mengaku Didukung Kapolri Jadi Calon Hakim Agung

"Ketiganya penting dilakukan agar kita bisa menjadi orang yang beruntung, yang terus berusaha agar hari ini lebih baik daripada hari kemarin,” kata Yaqut melalui keterangan tertulis, Jumat (31/12/2021).

Yaqut mengatakan, pemerintah mencanangkan 2022 sebagai tahun toleransi.

Hal ini, ujarnya, akan menjadi milestone atas upaya menjadikan Indonesia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia.

Baca juga: Banyak Dapat Gratisan, Indonesia Hemat Rp13 Triliun untuk Pengadaan Vaksin Covid-19 pada 2021

“Saya meyakini Indonesia mampu, sebab karakter dasar masyarakatnya adalah sangat toleran dan sangat menghargai perbedaan."

"Berawal dari pencanangan tahun toleransi di 2022, kita ingin menjadikan Indonesia barometer kehidupan yang rukun dan harmoni dalam keberagaman dunia,” papar Yaqut.

Menurut Yaqut, hal ini akan diukur bersama melalui indeks keberagamaan atau religiosity index.

Baca juga: Bukan Incar Kursi Menteri, Ini Alasan PAN Gabung Pemerintah

Dalam jangka menengah, indeks tersebut akan mengukur perilaku keberagamaan di Indonesia setiap tahun secara berkala, hingga 2024.

“Selamat tahun baru 2022."

"Terus rajut persaudaraan dan mari bangkit bersama untuk masa depan Indonesia yang maju, toleran dan rukun dalam keragaman,” papar Yaqut. (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved