Muktamar NU

PROFIL KH Yahya Cholil Staquf, Sosok yang Bersaing dengan KH Said Aqil Sirajd Jadi Ketua Umum PBNU

Siapakah KH Yahya Cholil Staquf atau yang populer disapa Gus Yahya, calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU Lampung.

Instagram/@yahyacholilstaquf
KH Yahya Cholil Staquf atau yang populer disapa Gus Yahya, calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung. 

Keduanya memperoleh lebih dari 99 suara.

Untuk diketahui, untuk menjadi calon Ketua Umum PBNU, bakal calon harus mendapatkan minimal 99 suara.

Total ada 587 suara gabungan dari PWNU, PCNU, dan PCINU.

Baca juga: Ketua NU Karawang Berdoa Muktamar ke-34 NU Berakhir Damai dan tak Ada Gegeran

Sebanyak 587 suara tersebut telah disalurkan menggunakan kertas tertulis yang dimasukan dalam kota suara.

Profil Gus Yahya

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya lahir di Rembang, Jawa Timur, 16 Februari 1966.

Gus Yahya merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang menjabat sebagai Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Baca juga: Tak Pernah Teken Spirilindik Dugaan Korupsi Muktamar NU, Firli Bahuri: Mas Karyoto, Tolong Dilacak

Ayah Gus Yahya merupakan putra dari tokoh NU di Rembang dan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Muhammad Cholil Bisri.

Ibu dari Gus Yahya bernama Muchisnah.

Gus Yahya adalah anak pertama dari delapan saudara dan salah satu adiknya, Gus Yaqut Cholill Qoumas adalah tokoh muda NU, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor yang kini menjadi Menteri Agama. 

Selain itu, Gus Yahya juga merupakan keponakan dari tokoh besar NU dan budayawan, KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Baca juga: Beredar Sprilindik Muktamar ke-34 NU, KPK Bantah Keluarkan, Firli Akan Bawa ke Jalur Hukum

Gus Yahya dididik dalam pendidikan yang formal dan spiritual atau pesantrenan dan pernah menjadi murid KH. Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta.

Gus Yahya merupakan lulusan fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.

Dibesarkan dari kultur Nahdilyin kuat dan kehidupan pesantren, dia pun pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.

Nama Gus Yahya mulai melejit ketika menjadi juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca juga: Konser Amal Koin Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama Road to Lampung Kumpulkan Donasi Rp 2,1 Miliar

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved