Kecelakaan Bus Transjakarta
Yana Aditya Sebut Penumpang Bus Transjakarta Tetap Penuh, meski Didera Kasus Kecelakaan
Direktur Utama PT Transjakarta, Mochammad Yana Aditya mengatakan masyarakat tak khawatir naik bus Transjakarta, meski kerap didera kecelakaan.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Valentino Verry
Argo mempertanyakan juga kepada sopir kenapa tidak menginjak pedal rem ketika kehilangan kendali.
Karena paska kejadian tidak ada bekas ban yang mengerem sebelum menabrak Pos Polisi di PGC.
"Katanya sudah coba injek rem tapi kenapa tetep bablas. Kenapa tidak ada bekas pengereman, artinya masih banyak kemungkinan yang harus kita buktikan," ujar dia.
Baca juga: Gara-gara Gedung Cyber Terbakar, Banyak Nasabah dan Pialang Saham Gagal Transaksi
Sebelum kecelakaan, kecepatan Bus tersebut sekira 10 sampai 15 Km perjam.
Tapi setelah tertimpa dongkrak, kecepatannya melonjak secara tiba-tiba hingga hilang kendali.
Setelah semua dilakukan pemeriksaan termasuk CCTV pada dasboard Bus TransJakarta, pihaknya bakal gelar perkara.
Tujuannya untuk menentukan apakah sopir itu bakal jadi tersangka atau tidak atas insiden tersebut.
"Nah itu kita mau manggil back office nya, kan ada speed record di back office TransJakarta. Kita harus prosedural manggil minta datanya," kata dia.
Sementara itu, Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan, keterangan sopir Bus TransJakarta hanya dijadikan catatan saja.
Baca juga: Prof Tjandra Yoga Khawatir Varian Omicron Sudah Ada di Tengah Masyarakat, Namun Bermutasi
Sebab, pihaknya masih membutuhkan keterangan dari kernet sopir tersebut dan petugas teknisinya.
"Nanti keterangan sopir ini apakah menguatkan atau ada yang berbeda, jangan-jangan dia salah nginjek atau jangan-jangan remnya blong karena tidak ada bekas jejak pengereman," ujarnya, Jumat (3/12/2021).
Argo menegaskan, untuk mematahkan unsur kesengajaan, maka pihaknya akan membuktikan kelalaian pada sopir.
Kemudian, ia akan membuka CCTV yang ada di dalam Bus TransJakarta untuk mengetahui kejadian itu.
Sebab, Argo melihat banyak kemungkunan penyebab terjadinya kecelakaan Bus TransJakarta di sana.
"Jangan-jangan dia ngantuk, masih banyak kemungkinan artinya tidak bisa langsung mengiyakan ini kelalaian dari sopir," ucapnya.