Reuni 212

Ade: Padamnya Mimpi Rizieq, 212 dan Refly Harun, Kalian Tidak di Jalan Yang Benar

"Video ini hanya untuk mereka yang punya logika. Bagi yang tak punya logika, skip aja," begitu awalan narasi video tersebut.

Warta Kota/Budi Sam Law Malau
Ade Armando (baju batik) di Polda Metro, Rabu (20/11/2019). 

"Contohnya adalah Refly Harun. Dalam channel YouTube pribadinya pada 24 November, dia mengusulkan momen reuni itu dijadikan sebuah Festival Islam di Indonesia. Menurutnya dengan masa yang sangat banyak maka bukan tidak mungkin acara seperti Reuni PA 212 menjadi festival Islam terbesar di dunia," kata Ade.

Menurutnya Refly bermimpi festival Islam ini berpotensi bagi dunia pariwisata dengan mendatangkan banyak turis dari berbagai belahan dunia.  Janngan-jangan kegiatan ini kata Ade menirukan Refly, justru nanti bisa jadi wadah bagi turisme. 

"Jadi nanti ada The Biggest Islamic Festival in The World, ujar Refly. Refly juga memprediksi kemungkinan festival yang dicanangkan tersebut, bisa mengalahkan massa yang melaksanakan puncak ibadah haji di Padang Arafah. Kalau di sana 3 jutaan manusia, maka di padang Monas bisa lebih dari 3 jutaan. Orang seperti Refly memang tidak bisa membedakan mimpi dan dunia nyata," kata Ade.

"Karena itulah Saya menyarankan kembalilah berpijak di bumi. Terus-menerus mengenang kembali acara 212 pada 2 Desember 2016, adalah kebodohan. Para aktivis alumni 212 mungkin mengira itu adalah hari yang perlu dikenang karena itu adalah hari kemenangan umat Islam," katanya.

"Padahal bukan, itu adalah hari yang menunjukkan betapa terbelakangnya umat Islam pada hari itu. Ratusan ribu orang datang dan berkumpul untuk menuntut penangkapan Ahok atas dasar sebuah fitnah yang keji," katanya.

Ade Armando memenuhi panggilan klarifikasi penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, sebagai terlapor dalam kasus dugaan pencemaran nama baik, karena memosting meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan riasan Joker, Rabu (20/11/2019).
Ade Armando memenuhi panggilan klarifikasi penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, sebagai terlapor dalam kasus dugaan pencemaran nama baik, karena memosting meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan riasan Joker, Rabu (20/11/2019). (WARTA KOTA/BUDI SAM LAW MALAU)

"Ribuan orang datang dimobilisasi untuk mengeluarkan ujaran kebencian. Tak ada tanda-tanda kedamaian Islam di sana. Pada hari itu, para pemuka agama berteriak-teriak mencaci-maki, mengajak umat Islam menjadi kaum yang tak menggunakan akal sehat. Waktu itu umat Islam yang terlihat besar karena jumlahnya, kuantitasnya tapi bukan kualitasnya. Saya tak mengerti bagaimana mungkin Refly menggambarkan reuni ini sebagai festival of islam. Festival apa festival orang-orang bodoh," papar Ade.

Ia mengingatkan, apa yang akhirnya dicapai oleh Aksi 212, yakni Ahok secara tak adil akhirnya di penjara.

"Jakarta kemudian memiliki seorang pemimpin muslim, yang dalam sejarah terbukti gagal total menjalankan amanah dan kewajibannya. Sejauh ini di sepanjang 4 tahun kepemimpinannya, berita yang kita dengar hanyalah kegagalan demi kegagalan. Praktis tidak ada satupun keberhasilan bisa diraihnya," kata Ade.

Sementara Ahok, menurut Ade, walau sempat dipenjara, belakangan keluar dengan tenaga barunya yang luar biasa.

"Dia menjadi teladan yang sangat dihormati dan dikagumi," ujar Ade.

Baca juga: Reuni 212, Polres Tangsel Sekat 2 Titik Jalan

Baca juga: Beredar Surat Masjid Az-zikra Sentul Tak Beri Izin Gelaran Reuni 212

Baca juga: Antisipasi Massa Reuni 212, Polisi Tutup Kawasan Monas dan Medan Merdeka Barat pada Dini Hari Nanti

"Oh ya, satu lagi yang harus kita kenang tentang 212, itulah aksi yang akhirnya membongkar skandal mesum sang Habib. Ketika itu Firza ditahan karena dianggap terlibat dengan aksi makar yang terkait dengan aksi 212. Dia ditahan dan handphone-nya disita. Dan dari sanalah diketahui percakapannya dengan Rizieq. Lalu gara-gara itulah, akhirnya Rizieq harus kabur bertahun-tahun dar Indonesia," kata Ade.

Jadi kata Ade, apa yang harus dibanggakan dengan aksi 212. 

"Aksi 212 adalah aksi yang seharusnya membuka mata kalian untuk meninggalkan cita-cita terbelakang kalian, untuk memperjuangkan sebuah negara Islam. Itu adalah perjuangan yang ditakdirkan akan gagal, karena kalian akan terus berhadapan dengan orang-orang waras yang menjaga Indonesia. Orang orang waras ini akan bekerja mati-matian untuk membela Indonesia," papar Ade.

"Dan kalian harus tahu, Allah akan selalu melindungi mereka yang menggunakan otaknya untuk memperjuangkan kebenaran. Jadi stop hentikan kebodohan kalian, mari kita bekerjasama membangun negara dan bangsa ini dan gunakan terus akal sehat, karena hanya kalau kita menggunakan akal sehat bangsa ini akan selamat," tutup Ade. (bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved