Breaking News:

Diduga Ancam dan Akan Memeras, Motif Korban Penembakan di Bintaro Buntuti Mobil Stafsus DPRD

Ia membeberkan kelompok MA dan PP serta semua rekannya yang tinggal di Bekasi biasa disebut paparazzi, berdasarkan cara kerjanya ini

Warta Kota/Desy Selviany
Rilis penembakan di pintu keluar tol Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan digelar di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021) (Desy Selviany) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Polda Metro Jaya memastikan kasus penembakan di exit tol Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kepada dua orang yakni MA (60) dan PP (43), Sabtu (27/11/2021) dinihari, dilakukan oleh polisi lalu lintas angggota PJR Polda Metro Jaya, yakni Ipda OS.

Namun sampai Rabu (1/12/2021) Ipda OS belum ditetapkan tersangka dan masih diperiksa Propam. Sebab ada kemungkinan ia hanya membela diri atau melindungi masyarakat yang dalam kondisi terancam keselamatannya.

Diketahui Ipda OS ke lokasi kejadian setelah rekannya O yang diduga Stafsus DPRD dan mengendarai Suzuki Ertiga Hitam B 1879 RFJ merasa terancam.

O merasa dibuntuti oleh sejumlah orang dengan beberapa mobil, dan salah satunya mobil yang ditumpangi MA dan PP.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengakui bahwa peristiwa penembakan di pintu keluar tol Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan dipicu dari korban yang disebut menguntit seseorang.

Ia mengatakan awalnya Ipda OS mendapatkan laporan dari masyarakat inisial O yang mengaku diikuti oleh beberapa unit mobil dari sebuah Hotel di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (26/11/2021) malam.

Kemudian, Ipda OS yang merupakan anggota PJR Ditlantas Polda Metro Jaya meminta saksi menepi di Kantor Patroli Jalan Raya (PJR) IV Jaya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan untuk mendapatkan perlindungan.

Baca juga: Terancam 6 Tahun Penjara, Alasan Jerinx SID Kembali Dibui

Baca juga: Proyektil Peluru Penembakan di Tol Bintaro Diuji Balistik Untuk Ungkap Kronologi

Baca juga: Korban Penembakan di Bintaro Diduga Sedang Buntuti Staf DPRD DKI

"Karena terancam orang tersebut lapor ke kepolisian. Karena anggota Polri berdinas di sana diarahkan menuju ke sana agar aman," tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).

Kata Tubagus, menurut keterangan saksi saat mobil penguntit yang diisi oleh korban MA dan PP berhenti dan mobil saksi O berhenti sempat terjadi keributan di lokasi tersebut.

Saat itu, Ipda OS mendengar suara satu kali tembakan yang mengaku polisi.

Kemudian mobil korban disebut hendak menabrak saksi sehingga Ipda OS mengeluarkan tembakan dan mengenai dua korban yakni PP dan MA.

"Berdasarkan keterangan sementara, terjadi peristiwa ribut disitu, lalu dengar satu tembakan mengaku polisi. Kemudian keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban," jelas Tubagus.

Menurut Tubagus, akibat peristiwa itu dua orang alami luka tembak. Kemudian setelah dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati satu korban inisial PP meninggal dunia karena luka tembak.

Paparazzi

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved