Kewirausahaan UMKM Lokal

Titan88 Roti, Kisah Usaha Modal Dengkul yang Kini Hidupi Puluhan Pegawai dan Reseller

Di tengah pandemi Covid-19, Titan88 Roti, usaha yang dirintis Siti Hamidah dan Rasiyo Asriyanto, bisa mempertahankan usahanya meski omzet anjlok.

Editor: Eko Priyono
Warta Kota/Yulianto/Angga BN
Suami istri pemilik Titan88 Roti, Rasiyo Asriyanto (keempat kiri) dan Siti Hamidah (kelima kiri) bersama para karyawannya di dapur produksi Titan Roti kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (12/11/2021). 

Mayoritas reseller berjualan melalui akun media sosial dan lokapasar seperti Shopee.

Silvia sendiri merasa terbantu setelah intens mempromosikan produk jualannya secara digital.

Ia bahkan memasang iklan di Instagram, Rp 300.000 seminggu untuk mempromosikan produk-produknya.

"Pengaruhnya banyak banget sejak fokus di digital. Saya bahkan mendapat pelanggan dari Hongkong. Jadi dia itu orang Indonesia yang tinggal di Hongkong. Mereka biasanya pesan satu dus setiap tiga bulan sekali. Dan saat kumpul di sana, produk-produk saya ya jadi dikenal sama orang Indonesia lain yang tinggal di Hongkong juga," ujar Silvia kepada Warta Kota, Selasa (30/11/2021).

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel Deden Deni mengakui pemanfaatan dunia digital kini menjadi kewajiban untuk semua pelaku UMKM tak cuma di wilayah Tangsel.

Ia memotret sejak virus Covid-19 mewabah di Indonesia, pertumbuhan UMKM melonjak. Pasalnya jamak perusahaan memberhentikan karyawannya. Korban PHK inilah yang disebut Deden mulai berwirausaha.

Mereka kemudian memasarkan produk-produknya melalui lokapasar yang tersedia, salah satunya melalui Shopee.

"Sejak PSBB sampai namanya sekarang PPKM, interaksi pembeli dengan pedagang menjadi terbatas. Di sinilah digital marketing diuntungkan. Pandemi ini menjadi momentum pelaku UKM dan UMKM untuk bertumbuh. Mereka bisa survive bahkan menghidupi orang banyak. Ke depan, saya pikir kebiasaan serba dimudahkan lewat digital ini akan bertahan. Artinya, pedagang harus mengikuti perkembangan zaman," kata Deden kepada Warta Kota, Selasa (30/11/2021).

Meski demikian, Deden menyarankan agar pelaku UMKM dan UKM yang memanfaatkan pasar digital, terus berinovasi.

Misalnya dengan memperhatikan kemasan dan cara berpromosi. Menurutnya, sekarang ini pembeli sangat memperhitungkan tampilan produk yang enak dilihat, menarik.

Kemudian untuk produk makanan, lanjut Deden, pandemi membuat masyarakat kian selektif dan ingin memastikan apa yang dikonsumsi terjaga mutu dan kebersihannya.

"Di situlah tantangan penjual. Kalau yang menjual makanan, mereka harus membuatnya tertutup dan higienis," ujarnya.

Deden menambahkan, pihaknya sendiri terus memberikan pelatihan, menghadirkan mitra untuk membantu pemasaran produk UMKM dan UKM, hingga mendorong perizinan serta legalitas mereka.

Komitmen Shopee

Sementara itu, Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memastikan lebih banyak masyarakat bisa memanfaatkan peluang dari pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan mendorong digitalisasi para pelaku UMKM agar dapat berkembang melalui bisnis digital.

Menurut Radynal, Shopee--yang menjangkau 514 kota dan kabupaten di Indonesia--memiliki lebih dari lima juta penjual aktif di Indonesia di sepanjang Q1 2021.

"Namun, kami juga mencatat sejumlah tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM. Seperti kendala dalam adaptasi teknologi, kurangnya keterampilan teknologi digital, kurangnya dukungan logistik, serta terbatasnya akses pada eksposur untuk mendorong penjualan produk mereka," kata Radynal melalui keterangan tertulis kepada Warta Kota, Jumat (10/12/2021).

Hal inilah yang membuat Shopee, lanjut Radynal, menggelar kampanye #ShopeeAdaUntukUMKM.

"Kami melihat pandemi sebagai masa percepatan transformasi digital, termasuk bagi sektor UMKM. Dengan misi Shopee Ada untuk UMKM, Shopee mendampingi UMKM Indonesia beradaptasi dan bertahan dari segi pembelajaran, pendanaan, logistik, dan juga ekspor secara digital," katanya.

"Kami punya program khusus dari hulu ke hilir untuk merchant UMKM berupa edukasi yang berkesinambungan (Sobat UKM Shopee, Bimbel Shopee, dan Kampus Shopee), membangun tempat pelatihan UMKM bernama Kampus UMKM Shopee, membantu para UMKM dalam hal pemasaran produk melalui ragam kampanye seperti #ShopeePilihLokal, Bangga Buatan Indonesia, dan
kampanye tematik, serta bantuan akses pendanaan melalui SPinjam dan Shopee Pinjaman Modal," sambung.

Trivia
- Shopee melihat perlunya sinergi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah dalam mendukung UMKM, agar pemulihan ekonomi dapat lebih cepat

- Shopee berkolaborasi dengan Pemkot Surakarta, Pemprov Jabar, dan Pemprov Jateng dalam membuka Kampus UMKM Shopee dan Kampus UMKM Shopee Ekspor dengan target untuk mendigitalisasi puluhan ribu UMKM di masing-masing daerah serta membantu mereka masuk pasar internasional

- Target 700.000 UMKM di Jawa Tengah akan go digital di 2022 dan target 100.000 UMKM dapat ekspor dari Jawa Barat

- Shopee meresmikan kerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk program Pelatihan Pengembangan Bisnis Digital untuk 405 guru dan 20.000 murid di 200 SMK di Jawa Barat berupa kurikulum pendidikan yang terus berkelanjutan

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved