Kewirausahaan UMKM Lokal
Titan88 Roti, Kisah Usaha Modal Dengkul yang Kini Hidupi Puluhan Pegawai dan Reseller
Di tengah pandemi Covid-19, Titan88 Roti, usaha yang dirintis Siti Hamidah dan Rasiyo Asriyanto, bisa mempertahankan usahanya meski omzet anjlok.
Jumlah ini sudah dikurangi 10 orang pada Agustus lalu buntut pandemi Covid-19. Penjualan Titan88 Roti menurun hingga 70 persen.
"Yang kami pertahankan itu yang sudah berkeluarga karena kan mereka punya tanggungan, punya anak, punya istri, harus dikasih nafkah. Dan yang masih bujangan mau mengerti. Ke depan mudah-mudahan tidak ada pengurangan lagi dan kami bisa memanggil mereka yang sempat kami 'pulangkan'," ucapnya.
Rasiyo menyebut pihaknya belakangan ini juga banyak menerima reseller korban PHK yang tak memiliki modal.
Bapak tiga anak asal Kabupaten Kebumen ini menyebut, korban PHK tadi diperbolehkan membawa roti tanpa membayar terlebih dahulu. Dua hari kemudian baru dibayar.
Awalnya korban PHK yang tinggal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan itu membawa satu karton--terdiri atas 10 buah--hingga terakhir menjual 50 karton.
"Modalnya kepercayaan karena kami dulu di awal-awal juga dipercaya orang juga. Dari sana dia bisa membantu tetangga-tetangganya. Dia ambil banyak, nanti tetangganya bantu jualin juga," ujar bapak berumur 49 tahun ini.
Sebelum pandemi, Titan88 Roti bisa memproduksi 6.000 hingga 10.000 buah. Sekarang, bisa produksi 3.000 sudah masuk kategori bagus. Roti yang dijual mulai dari harga Rp 1.000 sampai Rp 25.000.
Ke depan, Rasiyo dan Siti berharap Titan88 Roti bisa mempertahankan bahkan mempekerjakan kembali karyawan yang sempat diberhentikan.
Selain itu, mereka ingin memperluas pasar dengan menambah cabang. Titan88 Roti, lanjut Siti, juga terbantu dengan para reseller yang menjual produknya melalui lokapasar seperti Shopee.
"Itu artinya kami ikut membantu rezeki para reseller. Jadi kami bebaskan saja reseller yang aktif di dunia digital. Kami sudah sangat gembira tetap bisa membuka ladang rezeki untuk orang lain," ucap Siti.
Darsono, karyawan paling senior di Titan88 Roti, bersyukur ikut membesarkan usaha ini. Ia berharap Titan88 Roti bertahan dalam waktu yang lama.
"Saya mewakili karyawan sangat beruntung masih bisa bekerja di tengah pandemi seperti sekarang. Karena kami kan juga menghidupi anak, istri, dan keluarga. Di luar sana banyak orang bahkan tetangga yang di-PHK. Jadi kami harus ikut menjaga usaha ini agar terus berkembang," ujarnya.
Ekspor ke Hongkong
Silvia Muhtar, 32, mengaku sudah delapan tahun terakhir menjadi reseller produk Titan88 Roti. Ia menjualnya dengan merek Yafiq Bread.
Setiap hari, ia membeli 5 sampai 6 dus (satu dus isi 10 buah) dari Titan Roti. Saat ini Yafiq Bread memiliki 30 reseller.