Kewirausahaan UMKM Lokal

Titan88 Roti, Kisah Usaha Modal Dengkul yang Kini Hidupi Puluhan Pegawai dan Reseller

Di tengah pandemi Covid-19, Titan88 Roti, usaha yang dirintis Siti Hamidah dan Rasiyo Asriyanto, bisa mempertahankan usahanya meski omzet anjlok.

Editor: Eko Priyono
Warta Kota/Yulianto/Angga BN
Suami istri pemilik Titan88 Roti, Rasiyo Asriyanto (keempat kiri) dan Siti Hamidah (kelima kiri) bersama para karyawannya di dapur produksi Titan Roti kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (12/11/2021). 

"Pengalaman hari pertama itu tak membuat kami putus asa. Sore hari habis jualan, saya ke warung (pemilik kontrakan) lagi. Kami cuma bisa bayar Rp 40.000, artinya masih utang Rp 10.000 tapi kami pinjam lagi Rp 50.000 untuk modal. Untungnya dikasih ya," kenang Siti yang mengaku pernah dimarahi seorang nenek karena teriakannya membuat sang cucu terbangun.

Belajar dari jualan hari pertama, Rasiyo dan Siti mengubah strateginya. Donat yang dibuat kini diperkecil ukurannya. Taburannya masih sama: keju, dan meses.

Keuntungan pun diperoleh dan setiap harinya meningkat. Mulai dari Rp 10.000, Rp 20.000, hingga bisa mengumpulkan uang Rp 300.000. Modal ini dibawa lagi untuk membeli bahan baku di toko yang lebih komplet.

"Tapi kami sempat ngutang lagi sebab belanjanya sampai Rp 350.000. Alhamdulillah kami sudah bisa membuat model piza setelah sebulan berjualan. Kami juga memperkenalkan bagelen yang selama ini dicap sebagai roti bekas atau retur. Jadi kami yang pertama memproduksi bagelen dari Tangerang Selatan," ucap perempuan berumur 46 tahun ini.

Pemilik Titan Roti, Siti Hamidah (kanan) dan suaminya, Rasiyo Asriyanto di dapur produksi Titan Roti kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (12/11/2021).
Pemilik Titan Roti, Siti Hamidah (kanan) dan suaminya, Rasiyo Asriyanto di dapur produksi Titan88 Roti kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (12/11/2021). (Warta Kota/Yulianto/Angga BN)

Kesempatan untuk korban PHK

Empat bulan berjualan, Siti mulai menyasar ke sekolah-sekolah. Menurutnya berjualan di sana lebih enak karena anak-anak tidak pernah berhutang. Permintaan pun kian ramai.

"Terus kami sudah ada yang bantu satu orang, namanya Mas Darsono. Sampai sekarang masih bekerja di sini. Dia bantu produksi juga sama bapak (suami) dan Yogi (anak pertama Siti). Di bulan keenam berjualan, kami bisa menambah karyawan lagi, dua perempuan. Kami juga sudah bisa beli-beli alat-alat," katanya.

Genap setahun berjualan, tahun 2014, Siti sudah bisa menyewa ruko di Jalan Pondok Kacang Raya No 2, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangsel. Ruko itu digunakan sebagai tempat berjualan roti.

Siti tak lagi berjualan keliling kampung. Ia pun bisa memasang papan nama Titan88 Roti di ruko tersebut.

Titan diambil dari nama anak ketiganya, Tristan Muhammad Oktora. Nama Titan dipilih karena penyebutannya dianggap lebih mudah. Sedangkan angka 8 merupakan kesukaan Siti.

"Jadi setiap keliling, saya berhenti di depan ruko, berdoa agar suatu hari kelak bisa menyewa ruko tersebut. Alhamdulillah, waktu itu saya punya tabungan Rp 25 juta dan setelah saya kontak harga sewa rukonya Rp 20 juta. Uang tabungan itu saya sisihkan hasil jualan keliling kampung," ucapnya.

Sejak saat itu, usaha Titan Roti terus berkembang. Siti memiliki banyak reseller yang menjual produk-produknya melalui Shopee.

Reseller ini diberi kebebasan mengganti merek Titan Roti dengan merek lain. Siti juga sudah mengurus segala macam legalitas Titan Roti sampai sertifikat halal.

"Alhamdulillah sampai detik ini usaha kami masih bertahan. Kami bisa punya dapur produksi sendiri, menambah alat-alat, dan reseller bertumbuh. Di tengah pandemi Covid-19 pun kami masih bisa mempertahankan puluhan karyawan meski secara produksi berkurang drastis," kata Rasiyo.

Saat ini, Titan88 Roti yang merupakan UKM binaan Disperindag Kota Tangsel, memiliki 25 karyawan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved