Sumur Resapan di DKI
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi: Ingat Permasalahan Banyak Bukan di Atas Meja Tetapi di Lapangan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membuat sejumlah sumur resapan untuk menanggulangi banjir di Ibu Kota.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang membuat sejumlah sumur resapan untuk menanggulangi banjir di Ibu Kota.
Cara Pemprov DKI Jakarta mengatasi masalah banjir di Jakarta mendapat kritikan dari Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.
Prasetyo mengeluarkan kritikan lewat akun Instagram resminya @prasetyoedimarsudi.
Dia menilai, sumur resapan itu tidak efektif dalam mengatasi banjir di Jakarta.
Baca juga: Penutup Sumur Resapan yang Dianggap Proyek Bodoh Oleh Netizen di Jalan Intan, Diganti
Baca juga: Sempat Tak Punya Solusi, Gibran Pertimbangkan Bikin Sumur Resapan Atas Banjir, Terinspirasi Anies?
Baca juga: Dikritisi Anggota Dewan Hingga Didesak Dihapus, Ariza Buktikan Sumur Resapan Efektif Cegah Banjir
Bahkan menurutnya, justru adanya sumur resapan itu merugikan warga dan pengguna jalan.
Sebab dibuat dengan mengambil sebagian ruang badan pada jalan dan menghambat pengguna lalu-lintas.
"Menurut saya, sumur resapan yang didesain untuk memasukkan hujan ke dalam tanah, mempercepat surutnya genangan saat hujan besar dan sebagai upaya cadangan air tanah tetap terjaga saat musim kemarau ini tidak efektif sama sekali diterapkan di Ibu Kota dan jelas sangat merugikan," ucap Prasetyo dalam akun Instagram resminya @prasetyoedimarsudi, Selasa (30/11/21).
BERITA VIDEO: Ini Lho Cara Kerja Sumur Resapan di Atas Trotoar
Prasetyo melanjutkan bahwa akibat pembuatan sumur resapan itu, pengguna jalan jadi terganggu.
"Banyak pengguna jalan karena jalanan menjadi bergelombang, berbeda tinggi, bahkan beberapa waktu lalu kita semua mendengar kalau ada sumur resapan yang baru dibangun tapi langsung jebol," jelas Prasetyo.
Prasetyo menuturkan bahwa saat Rapat Banggar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2022 minggu lalu, dirinya telah menekankan kembali efektivitas terhadap sumur resapan tersebut dan berakhir dengan pengurangan dari semula Rp 322 miliar berkurang menjadi Rp 120 miliar.
Kemudian, dirinya menyarankan Anies Baswedan agar sering-sering turun ke lapangan melihat langsung efektivitas sumur resapan.
"Pesan saya sering-seringlah turun ke lapangan untuk melihat langsung tingkat efektivitas pengendalian banjir di Ibu Kota. Ingat permasalahan banyak bukan di atas meja, tapi di lapangan," tutup Praseyo.