Pembunuhan Mutilasi
Isak Tangis Iringi Pemakanan Jenazah Korban Mutilasi, Ratusan Driver Ojol Ikut Konvoi ke Kuburan
Pihak keluarga akan terus mengikuti perkembangan kasus hukumnya hingga penetapan putusan oleh pengadilan negeri.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Feryanto Hadi
Seperti diketahui dua dari tiga pelaku yakni MAP dan FM bekerja di tempat penitipan motor itu. Di situ pulalah, Ridho dihabisi dan dimutilasi oleh keduanya. Leher Ridho digorok sebelum tubuhnya dimutilasi 10 bagian.
Penjaga warung yang enggan disebutkan namanya itu menceritakan bahwa Ridho Suhendra, sangat dekat dengan kedua pelaku, yakni MAP dan FM.
Hampir setiap harinya sejak sekitar setahun ini, korban selalu mangkal menunggu orderan makanan di tempat penitipan motor itu.
"Hampir tiap hari memang nongkrongnya di penitipan motor. Mungkin karena di sini dekat stasiun juga, jadi Ridho nongkrong, sekalian nunggu orderan. Ya Ridho nunggunya di penitipan motor itu," katanya saat ditemui Wartakotalive.com, di lokasi, Senin (29/11/2021).
Keseharian Ridho yang sering mangkal di lokasi tersebut, katanya, membuat Ridho cukup dikenal oleh warga sekitar. Sebab katanya Ridho adalah sosok yang supel dan pintar bergaul.
Baca juga: Keluarga Ingin Segera Memakamkan Ridho Suhendra Driver Ojol yang Tewas Dimutilasi
"Satu gang ini kenal Ridho semua. Karena orangnya baik ya dan supel," tuturnya.
Di tempat penitipan motor itu, katanya sesekali Ridho membantu MAP dan FM untuk menjaga tempat penitipan motor, jika keduanya hendak keluar sebentar, seperti ingin mandi atau keperluan lainnya.
"Dua pelaku itu, orang sini mah manggilnya yang satu 'bang Jangkung' yang satu lagi 'si kiting'. Dua-duanya kalau mau mandi, mau keluar sebentar, ya yang jagain si Ridho," ujarnya.
Terkadang Ridho disebutnya juga menginap di lokasi penitipan motor yang buka selama 1x24 jam.
Bahkan katanya jika Ridho satang, ia selalu membeli dua buah kopi di warungnya dan ngopi di tempat penitipan motor itu.

Baca juga: VIDEO : Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Surati Kemenaker Soal UMP 2022 DKI Jakarta
Baca juga: Mengupayakan Nasib Kaum Buruh, Gubernur DKI Jakarta Anies Surati Kemenaker Soal UMP 2022 DKI Jakarta
Baca juga: Mohamad Parpanca: Voetballbond Indonesia Jacatra Hingga Solidaritas Warga Jakarta Lawan Penjajah
"Beli kopinya selalu dua, satu buat dia, satunya ya buat Bang Jangkung, jadi emang korban dekat banget sama tersangka, sering nginep juga korban di situ," katanya.
Karenanya Ia pun tak menyangka bahwa MAP dan FM yang tega membunuh serta memutilasi Ridho.
Meski ia hanya mengetahui motifnya melalui pemberitaan di media massa, namun sehari-hari ia tak melihat adanya percekcokan di antara ketiganya.
Namun katanya, satu-satunya perselisihan yang diketahuinya yakni pada Jumat (26/11/2021) malam, beberapa jam sebelum Ridho dihabisi dan dimutilasi pada Sabtu (27/11/20210 dini harinya.
Pada Jumat malam itu katanya, Ridho dan FM berkelahi di depan Gedung Juang. "Berantem itu ya cuma pas di depan Gedung Juang itu saja. Lainnya enggak pernah saya liat mereka berantem," tuturnya.