Wasit Sepak Bola
PSSI Tambah Dua Wasit di Pertandingan untuk Optimalkan Kinerja Wasit dan Hindari Praktik Curang
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memiliki niat untuk menempatkan dua wasit di lapangan sepak bola, agar kualitas permainan meningkat.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Valentino Verry
“Tadi saya memperdengarkan arahan bapak Presiden itu yang menjadi awal lahirnya DBON ini. Saya ini hanya melaksanakan saja, presiden yang memerintahkan kemudian kita mengerjakannya. Kemudian provinsi kita ajak, dan ini yang hadir Kadispora kabupaten dan kota, Bappeda, karena nanti yang merencanakan di Bappeda," katanya.
Baca juga: Imam Budi Khawatir pada Pemanasan Global, Ajak UIII Tanam Pohon di Lingkungan Kampus
Sementara itu, untuk tugas-tugas lintas kementerian, Menpora Amali mencontohkan Kementerian PUPR akan menangani terkait pembangunan infrastruktur olahraga.
“Semua fasilitas olahraga yang terkait dengan pembangunan fisik akan ditangani kementerian PUPR. Makanya PUPR menjadi anggota dari tim koordinasi itu," jelasnya.
Disamping itu, ada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang menangani terkait kurikulum khusus untuk atlet-atlet di sekolah keolahragaan.
"Sebab tidak mungkin dia harus diberikan pelajaran secara reguler, kurikulum reguler, bisa dibayangkan kalau dia sama dengan siswa yang tidak atlet. Hari ini dia bertanding besok dia ujian pasti rusak dua-duanya. Karenanya kita sedang mendesain bagaimana atlet ini dia mempunyai kurikulum khusus. Sehingga secara akademik atau secara intelektual tetap terjaga," kata Menpora.
Baca juga: Soal Formula E, Anies Tak Dapat Bayangkan Dewan Ajukan Interpelasi Program Yang Disetujui
DBON juga mengatur terkait kesejahteraan para atlet. Dia mencontohkan, para atlet berprestasi diberi kesempatan untuk menjadi ASN di Kemenpora. Mereka tidak harus bekerja di kantor namun tetap berprofesi sebagai atlet atau pelatih dan statusnya PNS.
"Contoh Gresysia Polii itu ASN di tempat kami. Tapi kita tidak wajibkan dia mengantor sehari-hari. Silakan dia tetap berkarir sebagai atlet, " katanya.
Selanjutnya, Panglima TNI dan Kapolri juga sudah membuka untuk mengangkat para atlet berprestasi menjadi anggotanya.
"Pemda-pemda juga punya perhatian seperti itu. Ukurannya berprestasi bukan semua atlet. Kalau semuanya berapa juta orang, tidak mungkin,” pungkas Menpora.