Lifestyle

Kematian Manusia Akibat rabies, 99 Persen ditularkan dari Anjing

anjing adalah sumber utama kematian manusia akibat rabies, yang menyumbang hingga 99 persen dari semua penularan rabies kepada manusia.

Editor: LilisSetyaningsih
Istimewa
Suasana pelaksanaan vaksinasi rabies di Kantor Kelurahan Cempaka Putih Barat pada Selasa (21/9/2021), siang 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rabies masih menjadi penyakit yang mengancam masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2020, terdapat 26 dari 34 provinsi di Indonesia yang belum bebas dari rabies, dengan jumlah kematian per tahun lebih dari 100 orang.

Rabies di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius karena hampir selalu menyebabkan kematian (almost always fatal) setelah timbul gejala klinis dengan tingkat kematian sampai 100 persen. 

Rabies bahkan masuk dalam roadmap terbaru WHO 2021-2030.

Baca juga: Anjing Peliharaan Terus Menggonggong, Ternyata Ada Ular Kobra di Halaman Rumah Warga di Pasar Minggu

Baca juga: Antisipasi Penjualan Daging Anjing, Pemkot Jakbar Pantau Pasar dan Lokasi Rawan

Sebagai penyakit zoonosis, diperlukan koordinasi lintas sektoral yang erat di tingkat nasional, regional, dan global.

Pada tahun 2019 Gavi memasukkan vaksin rabies untuk manusia dalam strategi investasi vaksin pada 2021-2025 yang akan mendukung peningkatan PEP (post2 exposure prophylaxis) atau pengobatan segera pada korban gigitan setelah terpapar rabies di negara-negara yang memenuhi syarat GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization).

Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Jawa Barat V didukung oleh Sanofi Pasteur Indonesia mengadakan webinar nasional yang membahas mengenai penatalaksanaan rabies pada hewan dan manusia serta pentingnya melakukan vaksinasi rabies bagi para pemilik hewan agar terlindungi dari risiko terinfeksi virus rabies belum lama ini.

dr. Asep Purnama, MD, Internist, FINASIM, Tim One Health Zoonosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan rabies adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Baca juga: Wujudkan Ibu Kota Bebas Rabies, Sudin KPKP Jakpus Gelar Vaksinasi Rabies Gratis, Berikut Jadwalnya

Infeksi rabies pada manusia biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan binatang seperti anjing, kera, serigala, kelelawar melalui gigitan atau kontak virus lewat air liur dengan luka.

“Virus tersebut masuk ke dalam ujung saraf yang ada pada otot di tempat gigitan dan memasuki ujung saraf tepi sampai mencapai sistem saraf pusat yang biasanya pada sumsum tulang belakang, dan selanjutnya menyerang otak,” papar dr. Asep Purnama, MD, Internist, FINASIM.

Berdasarkan data, anjing adalah sumber utama kematian manusia akibat rabies, yang menyumbang hingga 99 persen dari semua penularan rabies kepada manusia.

Baca juga: Peringati Hari Rabies Sedunia, Anies Ingin Jakarta Sehangat Kasih Ibu Kandung

Adapun kelompok orang yang mempunyai risiko tinggi tertular rabies antara lain pemilik hewan kesayangan, dokter hewan, perawat hewan, peneliti virus rabies, petualang alam liar, pekerja lapangan yang dapat digigit binatang buas terinfeksi, orang yang sering berkunjung ke daerah rawan rabies dan petugas kesehatan yang merawat pasien rabies.

Pada kelompok ini sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi Pre-Exposure Prophylaxis sebagai perlindungan sebelum terjadi kontak.

Vaksinasi Pre-exposure akan sangat bermanfaat disamping memberikan perlindungan juga mempermudah penanganan jika dikemudian hari terjadi kontak.

Baca juga: Terkait Penjualan Daging Anjing, Animal Defenders Layangkan Somasi Kedua ke Pasar Jaya

Seseorang yang sudah pernah menerima vaksinasi Pre-Exposure tidak membutukan serum jika terjadi gigitan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved