Panggil Anggota DPR Harus Izin Presiden, Wakil Ketua MKD: Sekelas Kapolres Harusnya Sudah Paham

Pemanggilan itu buntut dari cekcok Arteria dengan seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Anggita Pasaribu.

Tribunnews.com
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) meminta anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan tak usah memenuhi panggilan Polres Bandara Soekarno-Hatta. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) meminta anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan tak usah memenuhi panggilan Polres Bandara Soekarno-Hatta.

Pemanggilan itu buntut dari cekcok Arteria dengan seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Anggita Pasaribu.

Wakil Ketua MKD Habiburokhman mengatakan, pihaknya telah mengingatkan Arteria untuk tidak memenuhi pemanggilan tersebut.

Baca juga: Nihil Zona Merah Covid-19 di Indonesia Terus Berlanjut, Kuning Menyusut Lagi Jadi 480 Daerah

Sebab, menurutnya, berdasarkan UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), permintaan keterangan terhadap anggota DPR harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Presiden, setelah mendapat pertimbangan dari MKD DPR.

"Sebetulnya pengaturan ini sudah lama sekali, sudah di luar kepala."

"Kalau namanya polisi, apalagi sekelas kapolres, harusnya sudah paham masalah seperti ini."

Baca juga: Jabatan 57 Bekas Pegawai KPK di Polri Sudah Ditentukan, Bakal Ada yang Jadi Penyidik Hingga Keamanan

"Jadi kami sangat menyesalkan dengan adanya panggilan tersebut," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Habiburokhman menyatakan, MKD DPR telah menggelar rapat perihal pemanggilan tersebut.

Namun, dirinya belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai substansi rapat pimpinan tersebut.

Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Bertambah Jadi 37, di Jawa dan Bali Tetap Nihil

"Yang jelas kita mau lihat kan kayak baca misalnya pernyataan dari Polres Bandara yang saya pikir tidak tepat."

"Mengatakan akan memanggil Pak Arteria."

"Padahal jelas-jelas di UU MD3 yang harus jadi pemahaman temen-temen Kepolisian, enggak bisa memanggil anggota DPR begitu saja, harus izin ke Presiden," ucapnya.

Baca juga: Polri Pastikan Tak Lakukan Penyekatan Saat Penerapan PPKM Level 3 Nasional, Penindakan Masih Digodok

Habiburokhman menyesalkan tindakan polisi yang begitu saja melakukan pemanggilan terhadap anggota Dewan.

Menurutnya, hal itu harus menjadi bahan evaluasi jajaran Kapolda Metro Jaya.

"Ya saya minta, terus terang saya juga kan anggota Komisi III yang begini ini capek."

Baca juga: Hari Ini Polresta Bandara Soetta Periksa Arteria Dahlan, Besok Giliran Wanita Mengaku Anak Jenderal

"MKD ini sosialisasi ke berbagai polda hampir tiap bulan, harusnya paham yang sepele ini."

"Hal sederhana manggil anggota dewan itu, itu mesti lewat Presiden," tegasnya.

Sebelumnya, Polresta Bandara Soekarno-Hatta mulai menyelidiki insiden cekcok anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan, dengan seorang perempuan yang mengaku anak jenderal TNI AD, di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (21/11/2021) lalu.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Ingin Jembatani Permintaan Maaf Brigjen Zamroni, Arteria Dahlan Malah Anggap Dekingan

Pemeriksaan terhadap anggota Komisi III DPR itu rencananya dilakukan hari ini di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Edwin Hatorangan Hariandja mengatakan, Arteria akan diperiksa hari ini untuk dimintai keterangan seputar kronologi kejadian yang viral di media sosial itu.

“Hari Rabu (24/11/2021) ini, kami rencanakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Pak Arteria Dahlan untuk diklarifikasi,” kata Edwin saat dihubungi Tribunnews, Rabu (24/11/2021).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 23 November 2021: 394 Orang Positif, 434 Sembuh, 9 Meninggal

Sedangkan pemeriksaan terhadap wanita yang mengaku anak jenderal TNI AD Bintang 3, akan dilakukan pada Kamis (25/11/2021) besok.

“Untuk perempuan yang mengaku anak Jenderal TNI akan diperiksa besoknya Hari Kamis (25/11/2021),” jelas Edwin.

Mengenai materi pemeriksaan, Edwin enggan berkomentar lebih lanjut.

Baca juga: Moeldoko Cs Kalah Lagi di Pengadilan, Kali Ini Gugatan Minta Disahkan Negara Ditolak PTUN Jakarta

Ia hanya meminta agar semua pihak menunggu hasil pemeriksaan, karena keduanya sudah saling lapor di Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

“Itu ranah penyidik nanti, saya minta agar semuanya menunggu hasil pemeriksaan hari ini. Kita akan proses sesuai aturan,” ucapnya.

Minta Protokoler Anggota TNI Dievaluasi 

Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, mengevaluasi protokoler anggota TNI.

Hal tersebut imbas cekcok dirinya dengan seorang wanita yang mengaku keluarga jenderal TNI, di Bandara Soekarno-Hatta.

"Jangan sampai polemik ini dimanfaatkan oleh banyak pihak."

"Kami minta betul Pak Panglima, Pak KSAD, Pak Danpuspom, untuk pertama mengevaluasi, mengevaluasinya masalah protokoler yang ada di Soekarno-Hatta," kata Arteria kepada wartawan, Senin (22/11/2021).

Arteria bercerita bagaimana dirinya dihadap-hadapkan dengan orang yang mengaku sebagai pihak protokoler wanita tersebut.

"Terakhir pas di mobil ada videonya dia bilang 'hajar lu', menyuruh si protokol yang saya bilang orang-orang sipil itu, ada tiga atau empat orang sipil yang mengawal dia," ungkap Arteria.

Politisi PDIP mengatakan, ke depannya, protokoler yang bertugas hendaknya mengenakan atribut, selayaknya anggota DPR yang mengenakan atribut sebagai anggota dewan.

Dia juga heran karena perempuan yang mengaku anak jenderal bintang tiga tersebut bisa memerintah protokoler TNI.

"Saya saja, orang tua saya, enggak bisa."

"Kok bisa menggunakan protokoler TNI di bandara, menyuruh-nyuruh semua orang, 'mana kapolres, mana siapa, lu enggak tahu siapa gue?' Dan sebagainya," beber Arteria.

Bahkan, wanita itu juga menumpangi mobil dinas TNI saat meninggalkan bandara.

Menurut dia, perlu ditelusuri apakah perempuan itu anggota TNI atau bukan serta hubungannya dengan anggota TNI.

"Kalau memang dia anggota TNI, apa benar itu mobil dia."

"Kalau dia bukan di TNI, itu kan bukan mobil dia."

"Kalau mau ditarik lagi masih banyak nih, saya masih punya amunisi-amunisi yang bisa saya persembahkan nantinya saat diperlukan," paparnya.

Diposting Sahroni

Arteria Dahlan membeberkan peristiwa yang menimpa dia dan keluarganya, saat dimaki oleh perempuan yang mengaku keluarga petinggi TNI.

Peristiwa tersebut viral setelah Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi NasDem Ahmad Sahroni, memosting hal tersebut di Instagram.

"Pada saat itu kan yang posting Pak Roni (Ahmad Sahroni) tanpa sepengetahuan saya," kata Arteria di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (22/11/2021).

Dia sendiri menyebut tak ingin konfliknya viral, terlebih melihat TNI baru saja melantik Panglima TNI yang baru dan TNI AD memiliki KSAD yang baru.

"Saya sangat menghormati Pak Panglima, adiknya itu mantan Kapolres, sudah kayak adik saya itu Pak Birawa."

"Kami menghormati juga Pak Jenderal Dudung," ucapnya.

Arteria merasa perempuan yang memaki ibunya tersebut menunjukkan arogansi secara berlebihan. Meski demikian, Arteria tidak mempersoalkannya.

"Waktu dulu saya kan mahasiswa saya dikejar-kejar tentara untuk memperjuangkan yang seperti ini, arogansi-arogansi yang berlebihan lah, itu aja kita enggak punya apa-apa."

"Saya nggak punya uang, kekuasaan, dan jaringan. Yang seperti ini saya koreksi," cetusnya.

Arteria menekankan tidak bermaksud melawan TNI, hanya karena perselisihan dengan perempuan tersebut. Dia hanya tidak ingin ada kekuasaan yang disalahgunakan.

"Ini saya tak mau melawan TNI."

"Kami ingin yang bersangkutan kalau ada kekeliruan ngaku aja udah, ngaku salah, jalani proses, jangan sibuk mempertontonkan dia orang yang berkuasa gitu lah."

"Saya bukan orang berkuasa, saya orang biasa. Kebetulan aja saya jadi anggota DPR," ujarnya.

Ketua Fraksi PDIP Ogah Komentar

Ketua Fraksi PDIP Utut Aidanto tak mau mengomentari soal keluarga Arteria Dahlan yang dimaki seorang wanita yang mengaku keluarga TNI.

Menurut Utut, hal tersebut sebaiknya ditanyakan langsung ke Arteria

"Coba tanya ya. Saya enggak jawab," kata Utut di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (22/11/2021).

Wakil Ketua Komisi I DPR itu mengaku belum melihat video tersebut, meskipun video tersebut sudah beredar luar di media sosial

"Tanya ke Pak Teri (Arteria Dahlan)."

"Saya urusannya kebijakan besar. Kalau spekulasi dari orang, itu orangnya ditanya," ucap Utut.

Sebelumnya, viral postingan di media sosial yang menunjukkan Arteria Dahlan dan ibunya dimaki-maki oleh seorang perempuan, di Bandara Sokarno Hatta, Tangerang, Banten.

Dalam video tersebut, tampak sang perempuan menyebut bahwa dirinya memiliki ayah yang merupakan pejabat TNI.

Insiden tersebut dibagikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dalam akun instagramnya, Minggu (21/11/2021).

Sahroni membagikan unggahan video yang menyebut ibunda Arteria yang tengah dimaki oleh seorang wanita.

"Sahabat saya Arteria Dahlan @arteriadahlan baru kejadian di bandara seperti terlihat di video."

"Dan si perempuan memaki-maki orang tua sahabat saya, bagaimana menurut kalian??"

"Pantas kah wanita yang di video seperti itu kepada seorang Ibu kita?" Tulis Sahroni.

Sahroni juga menyebut, wanita yang memaki ibunda Arteria Dahlan ini menggunakan mobil dinas TNI berwarna hijau.

Namun hingga kini belum diketahui siapa bintang jenderal bintang tiga yang disebut-sebut itu. (Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved