Berita kabupaten Bogor
Harga Minyak Goreng Curah Kian Mahal, Pedagang Gorengan di Kabupaten Bogor Terpaksa Naikkan Harga
Harga Minyak Goreng Curah Kian Mahal, Pedagang Gorengan di Kabupaten Bogor Terpaksa Naikkan Harga Jual. Berikut Selengkapnya
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, BOJONGGEDE - Harga minyak goreng curah yang naik sekira sebulan terakhir memukul sektor usaha kecil di Kabupaten Bogor.
Pedagang gorengan menjadi salah satu pelaku usaha kecil yang sangat merasakan dampak kenaikan komoditas ini.
Ikmal (27), penjual gorengan di Pabuaran, Bojonggede, mengaku pendapatannya berkurang cukup signifikan karena kenaikan harga minyak goreng ini.
"Cukup terasa sih. Omzet turun sekira 20-25 persen," kata Ikmal, Jumat (19/11/2021).
Selain karena harga minyak goreng naik, sepinya pembeli memberi kontribusi pada turunnya omzet.
"Sudah hampir dua minggu pembeli agak sepi. Bukan hanya saya, tetapi juga teman-teman lain," ujarnya.
Ikmal berjualan gorengan di halaman depan salah satu minimarket di Jalan Raya Pabuaran.
Dia mengaku memiliki 17 orang teman sesama penjual gorengan yang tersebar di Kabupaten Bogor.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah Melambung Tinggi, Omzet Penjual Gorengan di Bogor Anjlok 30 Persen
Baca juga: Arief R Wismansyah Ingin Pasar Induk Jatiuwung Berperan Mengendalikan Harga Sembako
"Kita jualan di lokasi berbeda, tetapi punya 1 bos. Kalau pulang ke kontrakan, kita sering sharing. Semuanya mengeluh pembeli lagi sepi dan omzet turun," paparnya.
Untuk menyiasati hal ini, pemilik usaha mengurangi jatah minyak goreng untuk setiap pedagang.
"Kita hanya dijatah lima liter sehari. Sebelumnya kita dikasih 10 liter," jelas Ikmal.
Pengurangan jatah ini membuat ikmal harus mengirit penggunaan minyak goreng.
"Sebelumnya apa saja kita goreng. Sekarang pilih-pilih. Soalnya kalau kurang, bos minta kita beli tambahan di minimarket. Bisa tekor kalau gitu," tutur Ikmal.
Selain mengurangi minyak yang dipakai, Ikmal terpaksa menaikkan harga gorengan agar tidak rugi.
"Harga gorengan saya naikkan jadi Rp 1.000 per item. Sebelumnya Rp 2000 per tiga item," jelasnya.