Virus Corona
Belajar dari Pandemi Covid-19, Indonesia Siapkan 6 Transformasi Kesehatan Hadapi Wabah di Masa Depan
Kasus Covid-19 menurun drastis, dari puncaknya di Bulan Juli 2021 yang mencapai 56.000 kasus, hingga kini berada di kisaran 500 kasus per hari.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Indonesia menyiapkan enam transformasi bidang kesehatan dalam menghadapi wabah di masa depan, belajar dari pandemi Covid-19.
"Setiap pandemi membuka kesempatan bagi bangsa, cara untuk memperbarui, untuk menyempurnakan sistem kesehatan," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2021 yang disiarkan virtual, Jumat (12/11/2021).
Kementerian Kesehatan sudah mencanangkan enam transformasi kesehatan.
Baca juga: KPK Tunggu Sikap Edhy Prabowo yang Hukumannya Ditambah Jadi 9 Tahun
Pertama, transformasi di layanan primer, di mana seluruh puskesmas maupun klinik yang ada di pelosok Indonesia harus bisa dibantu untuk meningkatkan pelayanan promotif dan preventif.
Kedua, transformasi layanan rujukan untuk meningkatkan keterbukaan atau akses layanan.
Sehingga, seluruh rakyat Indonesia yang sakit bisa dengan mudah mendapatkan layanan dengan kualitas yang baik, tanpa perlu antre lama, apalagi pergi ke luar negeri.
Baca juga: ICW: Mestinya Edhy Prabowo Dihukum 20 Tahun Penjara, Denda Rp1 Miliar, dan Cabut Hak Politik 5 Tahun
Ketiga, transformasi dari sistem ketahanan kesehatan Indonesia adalah negara selain dikaruniai sumber daya alam yang banyak, tapi juga sering mengalami bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam yang memberikan korban yang cukup banyak.
"Kita harus memiliki sistem kesehatan untuk setiap kali ada bencana."
"Kita selalu siap, kita selalu siaga, dan kita selalu bisa melayani rakyat yang menjadi korban dari bencana tersebut," papar mantan Dirut Bank Mandiri ini.
Baca juga: Menteri Kesehatan: Ujian Penanganan Pandemi Covid-19 Terjadi Saat Natal, Tahun Baru, dan Idulfitri
Keempat, transformasi sistem pembiayaan kesehatan.
"Kita harus bisa menciptakan pembiayaan yang berkesinambungan, yang bisa memberikan layanan yang adil dan merata ke seluruh rakyat Indonesia."
"Tapi juga dalam skala yang bisa ditanggung secara berkesinambungan oleh negara," harap Menkes.
Baca juga: MUI Tolak Pandangan Jihad Semata-mata Perang dan Khilafah Satu-satunya Sistem Pemerintahan
Kelima, transformasi di bidang sumber daya kesehatan.
Budi mengakui masih banyak masyarakat yang belum bisa mendapatkan akses ke dokter di pelosok, atau dilayani oleh tenaga kesehatan yang seharusnya belum memenuhi standar.
"Oleh karena itu jumlah tenaga kesehatan, sebaran tenaga kesehatan dan kualitas dari tenaga kesehatan harus kita pastikan memberikan akses dan layanan kepda seluruh rakyata Indonesia," beber Budi.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 12 November 2021: Suntikan Pertama 129.089.388, Dosis Kedua 82.818.492