Virus Corona

Dikaitkan dengan Reshuffle Kabinet, Isu Tes PCR Dianggap Kental Muatan Politis

Dia menyayangkan isu ini digunakan untuk mendorong wacana pergantian kabinet tanpa mempertimbangkan dampak psikologis masyarakat.

dokpri
Sekretaris Jenderal Barikade 98 Arif Rahman menyayangkan fokus pemerintah menangani pandemi Covid-19, diganggu isu-isu bermuatan politis. 

Padahal, menurutnya baik Luhut mapun Erick, tegas membantah tidak terlibat dalam persoalan tes PCR itu.

Erick bahkan telah melepaskan diri dari entitas bisnisnya pasca-ditunjuk sebagai menteri.

"Justru logikanya, penurunan harga PCR akan merugikan perusahaan yang turut andil dalam membantu pemerintah memenuhi kebutuhan tracing dan tracking."

"Lagi pula, kebijakan PCR bukan berada di ranah Menteri BUMN, tapi berada di ranah Kemenkes,” paparnya.

Kata Arif, pihaknya kini tengah mengerahkan upaya untuk mentracing isu ini.

Sebab, isu PCR dapat membuat masyarakat menjadi antipati pada pemerintah dalam menangani pandemi, yang berujung ledakan kasus Covid19 gelombang ketiga.

“Saat ini tim investigasi sudah kami bentuk dan operasionalkan."

"Tunggu saja tanggal mainnya, kita akan buka siapa hantu blau di belakang isu ilusi reshuffle ini,” ucapnya.

Klarifikasi Luhut

Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dirinya tak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis PT Genomik Solidaritas Indonesia.

Hal itu ditegaskan Luhut, menyangkut dugaan dirinya mendapat keuntungan lewat bisnis tes PCR Covid-19.

"Saya ingin menegaskan beberapa hal lewat tulisan ini."

"Pertama, saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia," tulis Luhut melalui unggahan di media sosial Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis (4/11/2021).

Luhut menambahkan, pada masa-masa awal pandemi tahun lalu, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat.

GSI (PT Genomik Solidaritas Indonesia) ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved