Partai Politik
Gede Pasek Suardika: Partai Politik Saat Ini Ada Dua Jenis, Bersistem Monarki dan Berbasis Kapital
GPS menyebut partai yang disiapkan untuk jangka panjang haruslah tumbuh secara alami.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika (GPS), membeberkan alasan berdirinya partai besutan loyalis Anas Urbaningrum itu.
GPS menyebut partai politik hari ini dibagi menjadi dua jenis.
"Pertama, partai yang terbangun dengan sistem monarki, di mana akan diwariskan kepada keluarganya sendiri."
Baca juga: Masa Jabatan Singkat Dinilai Jadi Tantangan Jenderal Andika Perkasa Jabat Panglima TNI
"Kedua, partai yang berbasis kapital dan dibangun seperti sebuah perusahaan untuk menjadi benefit ekonomi," ujar GPS saat diwawancarai khusus Tribunnetwork, Kamis (4/11/2021).
Kondisi partai politik seperti itu, kata GPS, membuatnya berpikir bahwa jalan terbaik adalah membangun dan membuat partai politik sendiri, dibandingkan bergabung dengan yang sudah ada.
"Dua kutub partai politik ini kan tidak begitu menyehatkan demokrasi secara substansial."
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 3 November 2021: 801 Pasien Baru, 814 Orang Sembuh, 24 Meninggal
"Akhirnya kita mencoba hadir untuk memberi pilihan lain, yaitu partai politik yang berbasis pada pergerakan dan perjuangan," ucapnya.
Dia memahami betul tidak mudah dan berat bagi PKN yang berbasis pergerakan dan perjuangan, hadir di tengah kondisi masyarakat yang hedonis, pragmatisme politik, dan krisis seperti sekarang.
Namun, GPS menilai keberadaan partai perlu, agar masyarakat dengan kesadaran berbangsa dan bernegara yang idealis, memiliki alternatif lain.
Baca juga: Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI, Dudung Abdurachman Dinilai Paling Populer Jabat KSAD
Keseriusan PKN dalam membentuk partai yang sehat, ditegaskan dengan tak menargetkan perolehan muluk-muluk di Pemilu 2024.
GPS menyebut partai yang disiapkan untuk jangka panjang haruslah tumbuh secara alami.
"Ngomong target itu nanti, kalau seluruh kesiapan sudah selesai, baru kita bicara target."
Baca juga: Besok Komisi I DPR Gelar Fit and Proper Test Calon Panglima TNI, Tanggal 8 November Disahkan
"Dan kita tidak ingin partai politik ini lahir hanya menjelang pemilu, ketika target yang diinginkan tidak tercapai lalu partainya mati."
"Kan banyak partai-partai seperti itu," ucap mantan politisi Partai Demokrat dan Parta Hanura tersebut.
Nakhodai Partai Kebangkitan Nusantara
Usai mundur dari Partai Hanura, I Gede Pasek Suardika (GPS) langsung dipercaya menggawangi partai politik baru bernama Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
GPS diminta menakhodai partai yang banyak diikuti dan didirikan oleh para loyalis Anas
Urbaningrum (AU) ini.
Hal itu diungkapkan salah satu inisiator yang menjabat Sekjen PKN, Sri Mulyono.
Baca juga: Hengkang dari Hanura, Gede Pasek Dikabarkan Sedang Bikin Partai Baru, Bulan Depan Deklarasi
"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri Mulyono, Sabtu (30/10/2021).
Namun, tambah Sri Mulyono, GPS menyatakan tidak enak meninggalkan Hanura, karena sudah kadung punya jalinan erat dengan banyak kader di daerah.
Menurut Sri Mulyono, sayang kemampuan dan pemikiran GPS yang mumpuni di bidang politik, tidak diberikan ruang berkreativitas.
Baca juga: Ini Alasan Jokowi Pilih Carter Pesawat Garuda Kunjungi Tiga Negara, Salah Satunya Lebih Hemat
Akhirnya dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, GPS bersedia.
"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," ungkap Sri.
Sri Mulyono menambahkan, dengan gerak cepat, para aktivis dan mantan anggota DPR dari FPD berkumpul menyiapkan prosesnya.
Baca juga: ICW Nilai Niat Jaksa Agung Tuntut Hukuman Mati kepada Koruptor Cuma Jargon Politik
Kini, kata Sri Mulyono, partai yang dibangun dengan semangat gotong royong dan berdikari itu langsung menyelesaikan struktur pusat, dan mulai menyiapkan embrio di daerah.
Bahkan, sekretariat partai ini juga memilih homebase di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Sementara, Bendahara Umum PKB Mirwan Amir alias Ucok, bangga bisa kembali bersama GPS dalam satu partai baru.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 29 Oktober 2021: 683 Orang Positif, 681 Pasien Sembuh, 28 Meninggal
"Banyak teman eks Demokrat, Hanura, serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung plus yang sudah tahu kapasitasnya, langsung meminta bergabung."
"Apalagi integritas politiknya tidak bisa diragukan lagi," kata Mirwan
Mirwan mengatakan, konsep dan gagasan politik kebangsaan GPS sangat pas dengan kebutuhan bangsa ini.
Baca juga: Harga Tes PCR Turun Jadi Rp 275 Ribu, Ketua JoMan: Siapa yang Tolak Keputusan Presiden Kita Tabrak
"Internalisasi dan penguatan Wawasan Nusantara menjadi bagian penting dari perjuangan politik PKN."
"Dia kuat banget konsep dan visi kebangsaan."
"Bahkan program perjuangan partai pun sudah diselesaikan GPS. Gercep (gerak cepat) banget," tutur Mirwan.
Baca juga: Tahun Depan Pemerintah Suntik Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 Tahun, 3 Merek Ini Jadi Kandidat
Ditargetkan, Desember ini sudah selesai 34 provinsi dan lanjut pembentukan pimcab di tingkat kabupaten kota.
"Kami senang semangat gotong royong dan berdikari sebagai landasan perjuangan PKN dengan cepat tumbuh pesat dan dipahami," ucap eks pimpinan Banggar DPR ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menduga, Sekjen Gede Pasek Suardika mundur untuk membentuk partai politik baru.
Menurut Inas, Gede Pasek kini sedang menyiapkan deklarasi partai baru tersebut.
"Lagi persiapan bikin partai kan, ya ada partai baru, nanti cari saja nama partainya apa," ungkap Inas kepada wartawan, Jumat (29/10/2021).
Baca juga: Kirim Surat kepada Oesman Sapta Odang, Sekjen Gede Pasek Suardika Mundur dari Partai Hanura
Bahkan, lanjut Inas, ada beberapa kader Hanura lainnya yang bakal mengikuti Gede Pasek.
Inas tak menyebut siapa saja kader-kader yang dimaksud.
Dan menurut sepengetahuannya, partai baru tersebut bakal dideklarasikan bulan depan.
Baca juga: Megawati: Tak Ada Aturan PDIP Enggak Boleh Menang Terus, Tidak Ada yang Menghalangi
"Setahu saya dari beberapa kawan di Hanura yang mungkin juga mengikuti Pak Pasek ya, nanti akan bikin partai baru."
"Desember lah, setahu saya Desember mereka akan deklarasi," ungkapnya.
Tribunnews telah menghubungi Gede Pasek untuk mengonfirmasi pendirian partai baru tersebut, namun hingga kini Gede Pasek belum merespons.
Baca juga: Izin Operasional Laboratorium Bakal Dicabut Jika Masih Terapkan Tarif PCR di Atas Harga Pemerintah
Sebelumnya, I Gede Pasek Suardika mundur dari Partai Hanura dan melepas jabatan sekretaris jenderal (sekjen).
Hal itu ia sampaikan melalui surat pengunduran diri yang ia tanda tangani pada 28 Oktober 2021.
"Saya ingin menyampaikan pengunduran diri secara terbuka sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Hanura."
Baca juga: Golkar Ajak Mantan Kader Kembali ke Partai Pohon Beringin, NasDem: Untuk Kepentingan Siapa?
"Dan surat resmi permohonan pengunduran diri sudah saya sampaikan kepada Ketua Umum."
"Surat resmi ini merupakan kelanjutan penyampaian secara lisan saya kepada Ketua Umum di waktu sebelumnya," kata Gede Pasek dalam surat, dikutip Tribunnews, Jumat (29/10/2021).
Dalam surat itu, Gede Pasek juga meminta maaf kepada seluruh pihak selama menjabat sebagai Sekjen Partai Hanura.
Baca juga: Selain Hapus Cuti Bersama Natal, Pemerintah Juga Larang ASN Ambil Cuti di Akhir Tahun
"Semoga perpisahan secara organisasi bukan berarti memisahkan silaturahim dalam kemanusiaan."
"Saya berdoa semoga Partai Hanura semakin berkembang dan maju," ucapnya.
Tribunnews mencoba menghubungi Gede Pasek untuk mengonfirmasi alasan dirinya mundur dari partai pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) itu.
Baca juga: Jawab Novel Baswedan, Dewan Pengawas KPK: Apa Kepentingan Dewas Lindungi Lili Pintauli Siregar?
Namun, hingga kini belum ada respons dari Gede Pasek.
Gede Pasek menjabat Sekjen Partai Hanura sejak Januari 2020.
Mantan politikus Partai Demokrat itu dipercaya mendampingi OSO untuk masa bakti 2019-2024. (Vincentius Jyestha)