Berita Nasional
Susi Pudjiastuti: Generasi Masa Kini Harus Buka dan Perluas Cakrawala Berpikirnya
Susi Pidjiastuti mengajak generasi muda jangan ragu untuk berinovasi dan membangun sinergi dengan berbagai pihak.
Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Susi Pudjiastuti mengatakan, sangat sulit bagi generasi masa kini untuk berkembang bila tidak open minded (membuka dan memperluas cakrawala berpikirnya).
"Generasi muda harus dapat mencermati kondisi kekinian dan mengimplementasikan impiannya," kata Susi saat menjadi salah satu narasumber di webinar yang diadakan Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA Undip) DKI Jakarta bertema 'Memaknai Sumpah Pemuda Ditengah Triple Stroms', di Jakarta, Sabtu (30/10/2021) lalu.
Menurut pengusaha dan juga mantan menteri Kelautan dan Perikanan ini, untuk melakukan semua itu, jangan ragu untuk berinovasi dan membangun sinergi dengan berbagai pihak.
"Jadi harus memperkaya diri dengan inovasi dan hal-hal baru yang kreatif," ucap Susi.
Baca juga: Perkuat Jejaring Alumni, Dekanat Fakultas Ilmu Sosial UNJ Kunjungi Kantor Staf Kepresiden
Baca juga: Naik Pesawat Cukup Tes Antigen, Epidemiolog: Kabar Baik, Pemerintah Mendengar Banyak Masukan
Baca juga: Pengakuan Mahasiswi Cantik Bertarif Rp11 Juta yang Dibooking Oknum Polisi, Kaget Disodori Ekstasi
Sementara itu, Koeshartanto selaku Wakil Ketua IKA Undip DPD DKI mengatakan, pemuda masa kini menghadapi tantangan yang tidak ringan.
"Setidaknya ada tiga tantangan yang dihadapi, yakni era digital yang penuh seluk beluk, dominasi milenial yang melahirkan persaingan serta saling adu kreatif dan inovasi, serta pandemi Covid-19," ujarnya.
Oleh sebab itu, Koeshartanto kembali menuturkan, kaum muda masa kini menghadapi tantangan yang tidak ringan.
Baca juga: Dukung Industri Game, Doku Hadirkan Doku e-Wallet bagi Gamers Indonesia
"Mereka (kaum muda) tidak hanya bicara soal intelektual, tapi juga jaringan dan kemampuan berinovasi," kata Koeshartanto.
Sedangkan Prof Dr. Suharnomo, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip menyatakan, menyitir studi McKinsey, keberadaan teknologi dapat mendorong terciptanya lebih banyak lapangan kerja.
"Diperkirakan ada 23 juta lapangan pekerjaan baru bakal muncul. Namun, pekerja baru yang dibutuhkan adalah yang paham akan teknologi dan selalu berinovasi," ujarnya.
Baca juga: Alumni STIA LAN Jakarta Dukung Penguatan dan Strategi Kampus di Masa Depan
Ia pun meyakini, kaum muda di Indonesia akan sanggup bersaing di tingkat global.
"Saat ini saja, jumlah start up di Indonesia adalah terbanyak di ASEAN, sekitar 1.726. Jauh dibanding Singapura hanya 513, Filipina 194 dan Malaysia 148," kata Suharmono.
Dalam kesempatan yang sama, sebelum acara webinar, juga diadakan pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) IKA Undip se-Jakarta oleh Noor Rachmad Ketua DPD DKI.
Baca juga: Polarisasi Mengancam Bangsa, Ikatan Alumni Universitas Indonesia Luncurkan Gerakan Kohesi Kebangsaan
"Ini merupakan bentuk penguatan organisasi sampai ke bawah. Dengan begitu, kiprah IKA Undip dapat lebih dirasakan, baik oleh anggota maupun masyarakat luas," ujar Noor Rachmad. (ign).