TPST Bantar Gebang

Anies Lega Kontrak TPST Bantar Gebang Lanjut hingga Lima Tahun ke Depan

Gubernur DKI Anies Baswedan lega karena kerjasama dengan Pemkot Bekasi sukses terkait perpanjangan kontrak TPST Bantar Gebang.

warta kota/yolanda putri dewanti
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat diwawancarai awak media di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/10/21). 

“FPSA Tebet merupakan upaya kami untuk mengurangi kuantitas sampah ke TPST Bantar Gebang,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin berdasarkan keterangan pers, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Pengendara Was-was saat Melintasi Jalan Gunung Sahari, Khawatir Melanggar Aturan Ganjil Genap

Syaripudin mengatakan, tumpukan sampah di TPST Bantar Gebang terus menggunung.

Bahkan per Juli 2019 tinggi gunungan sampah mencapai 43-48 meter.

Tumpukan sampah itu diprediksi terus bertambah. Sementara batas maksimal ketinggian sampah 50 meter.

FPSA Tebet bertujuan untuk mendukung optimalisasi TPST Bantar Gebang yang sedang berjalan saat ini.

Seperti PLTSa Merah Putih di TPST Bantar Ggebang dengan kapasitas 100 ton per hari.

"Landfill mining untuk pengolahan sampah lama menjadi bahan bakar dengan kapasitas rata-rata tahun 2020 sebesar 23 ton/hari, dan akan terus ditingkatkan kapasitasnya,” kata Syaripudin.

Baca juga: Cuma Ada Dua Klaster Penularan Covid-19 pada Pesawat di Dunia, Epidemiolog Nilai Tes PCR Tak Urgen

Sebagai tempat pemrosesan akhir sampah dari Ibu Kota, TPST Bantar Gebang bakal penuh dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, pemerintah daerah membangun FPSA Tebet sehingga beban sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang dapat berkurang.

“Diperlukan upaya mendesak dalam mengurangi kuantitas sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang, salah satunya melalui pembangunan FPSA Tebet,” ujarnya.

Seperti diketahui, Walhi Jakarta menolak rencana pembangunan FPSA Tebet, Jakarta Selatan yang mampu menangani sampah sekitar 120 ton per hari.

Menurut Walhi Jakarta, FPSA Tebet tidak sesuai dengan kebijakan dan strategi daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

Direktur Eksekutif WALHI Jakarta, Tubagus Soleh Ahmadi mengatakan, proyek tersebut juga berpotensi menambah beban pencemaran udara.

Apalagi lokasi proyek tersebut berada di area publik (taman).

Baca juga: YLKI: Harga Tes PCR Ekspres Tiga Kali Lipat Tarif Normal

"Ini berdekatan langsung dengan pemukiman, kemudian juga di tengah situasi beban pencemaran udara Jakarta yang tinggi," kata Tugabus dalam keterangan pers, Minggu (8/8/2021). 

Data :
Luas Lahan TPST Bantar Gebang 110,8 hektar
- Zona I, II dan V total luas 48 hektar
- Zona III luas 20 hektar
- Zona IV luas 6,5 hektar
- Zona Kepala Burung tiga hektar

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved