Pilpres 2024
PPP Siapkan Suharso Monoarfa Jadi Cawapres, Pengamat: Berat, Capresnya yang Enggak Mau
PPP sebagai partai religius bakal melengkapi partai-partai nasionalis yang memiliki suara besar.
"Kalau kemudian Ketum PPP mendeklarasikan sebagai cawapres saya kira bajunya pas," bebernya.
Berat
Ujang Komaruddin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review menilai, peluang Suharso menjadi cawapres akan berat.
"Saya melihat peluang Suharso berat, karena elektabiltasnya tak ada," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (16/10/2021).
Ujang mengatakan, bertarung sebagai cawapres juga harus bermodalkan elektabilitas yang bagus.
Sebab, untuk meningkatkan kekuatan seorang calon presiden (capres), juga dibutuhkan cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi.
"Jadi nanti kelihatannya capresnya tak akan mau terhadap Suharso," ulas Ujang.
Namun di balik itu, Ujang melihat wajar jika para ketua umum partai didorong untuk berkontestasi dalam pemilu.
Sebab, hal itu akan memberikan dampak kepada kenaikan suara partai.
"Karena agar partainya punya efek ekor jas dalam pemilu."
"Jika ketumnya nyapres, maka partainya terkerek pemberitaannya," papar Ujang.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) I, Jumat (12/3/2021).
Dalam rapat tersebut, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa memberikan pidato politiknya.
Ada pemandangan menarik saat Suharso memanggil Djan Faridz naik ke mimbar.
Baca juga: Moeldoko Bakal Diusung Jadi Capres 2024? Jhoni Allen: Kalau ke Bandung Harus Mampir ke Bogor Dulu
Suharso memanggilnya dengan sebutan kawan lama.