Berita Jakarta
Ajang Balap Formula E Dipangkas dari 5 jadi 3 Tahun, Begini Penjelasan Pemprov DKI
Pemprov DKI telah mengeluarkan biaya komitmen atau commitment fee senilai Rp 560 miliar untuk ajang balap pada Juni 2020 dan 2021 lalu.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan, bahwa ajang balap Formula E dipangkas dari lima tahun menjadi tiga tahun.
Hal itu sebagaimana informasi dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta melalui 12 poin Katanya vs Faktanya Formula E.
“Kesepakatannya terakhir itu, jadi commitment fee (yang sudah dibayar) untuk tiga tahun ke depan ya,” kata Ariza pada Senin (4/10/2021).
Baca juga: FAKTA BARU Temuan Mayat Pria Mengambang di BKB Cengkareng, Korban Sempat Dikeroyok Kelompok Punk
Baca juga: KRONOLOGI Dua Petani Majalengka Tewas Dibacok-bacok di Kebun Tebu, Polisi Ikut Amankan Anggota DPRD
Ariza mengatakan, sejauh ini pemerintah daerah telah mengeluarkan biaya komitmen atau commitment fee senilai Rp 560 miliar untuk ajang balap pada Juni 2020 dan 2021 lalu.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga telah menyetor duit garansi bank senilai Rp 423 miliar, yang akhirnya dikembalikan pada Maret 2021 lalu, karena desakan DPRD DKI Jakarta.
Meski begitu, ajang balap yang sedianya digelar pada Juni 2020 dan 2021, terpaksa ditunda karena pandemi Covid-19.
Perseroan daerah, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan pihak Formula E Operations (FEO) akhirnya menyepakati ajang balap hanya digelar selama tiga tahun, pada 2022, 2023 dan 2024.
Seperti perhelatan internasional pada umumnya, pihak tuan rumah harus menyetor duit garansi bank sebagai jaminan acara.
Baca juga: Nasib Interpelasi Formula E Terkatung-katung, Bamus DPRD DKI Belum Agendakan Rapat Lanjutan
Namun karena duit garansi bank sudah ditarik kembali, pemerintah daerah harus mencari pendanaan lagi, salah satunya lewat swasta.
Pendanaan dengan melibatkan swasta ini dinilai sejalan dengan keputusan pemerintah daerah.
“Tentu menjadi harapan kita bersama untuk tahun-tahun berikutnya itu tidak menggunakan APBD, jadi memang menggunakan dana dari pihak swasta,” jelas Ariza.
“Jadi ada partisipasi publik yang tidak memakai APBD atau APBN. Ada pihak swasta yang memberikan sponsor untuk membiayai Formula E,” tambahnya.
Baca juga: Soal Balapan Formula E, Justin Untayana: Mengungkap Fakta Itu Harus Berdasarkan Data Bukan Asumsi
Dikutip dari dokumen berisi 12 poin Faktanya vs Katanya Formula E, pemegang lisensi yaitu FEO mengkaji ulang atas semua kerja sama dengan semua kota akibat pandemi Covid-19.
Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan tiga tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024.
“Tiga tahun merupakan waktu yang tepat untuk memaksimalkan manfaat dan dampak ekonomi,” demikian tulisan dari Diskominfotik tersebut.
Baca juga: Anies Bersurat ke Bloomberg Tuai Polemik, Wagub DKI: Bukan untuk Minta Dana, tapi Kampanye Antirokok
Seperti diketahui, ajang balap Formula E yang sedianya digelar di Kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Juni 2020 itu terpaksa ditunda akibat wabah Covid-19. Pemprov DKI Jakarta telah membayarkan duit komitmen Formula E sebesar 31 juta pound sterling atau Rp 560 miliar pada 2019 dan 2020 lalu.
Rinciannya Rp 360 miliar dibayarkan pada Desember 2019 untuk komitmen penyelenggaraan tahun 2020. Kemudian Rp 200 miliar dibayar pada tahun 2020 untuk komitmen penyelenggaraan tahun 2021. (faf)