Poligami

Sempat Anjurkan Kader Lakukan Poligami Jika Mampu, Kini PKS Cabut Anjuran Tersebut dan Mohon Maaf

"Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia," kata Ketua DSP PKS Surahman Hidayat

@PKSejahtera
Logo baru PKS. Partai ini sempat anjurkan kader yang mampu untuk poligami, terutama kaum janda atau anak yatim perempuan. Anjuran itu kini dicabut dan minta maaf 

Dalam setiap demonstrasi maupun kampanye mereka, PKS dianggap "mendatangkan contoh" mengerahkan massa dalam jumlah banyak dengan tertib dan aman.

Seleksi dan pola rekrutmen kader PKS unik dalam perpolitikan Indonesia.

Kader PKS dipilih dan diajukan tidak dengan mengajukan diri tetapi diajukan oleh sekelompok individu dan atau oleh murabbi (guru pembimbing) menggunakan metode Tarbiyah (pendikan) berkesinambungan dan terjadwal (halaqah).

PKS memakai dua strategi dalam merekrut kader.

Yang pertama adalah pola rekrutmen individual (al-da'wah al-fardhiyyah), atau bentuk pendekatan orang per orang, meliputi komunikasi personal secara langsung.

Baca juga: Hibur Warganet yang Sedih Akibat Pandemi, Lemonilo Bagikan Kotak Kebahagiaan Melalui CHIMIngit Kakak

Calon kader yang akan direkrut diajak berpartisipasi dalam forum-forum pembinaan rohani yang diorganisir PKS seperti usrah (keluarga), halaqah (kelompok studi), liqa (pertemuan mingguan), rihlah (rekreasi), mukhayyam (perkemahan), daurah (pelatihan intelektual) dan nadwah (seminar).

Sistem yang digunakan PKS ini mirip dengan sistem rekrutmen gerakan Islamis di Mesir.

Yang kedua adalah pola rekrutmen institusional (al-da'wah al'amma).

PKS berafiliasi dengan berbagai organisasi sayap yang berstatus formal atau tidak formal, sehingga partai dapat mencari individu potensial untuk dijadikan kader partai.

Baca juga: Presiden Klub Persija Jakarta Mohamad Prapanca Menilai Taufik Hidayat Layak Membela Timnas Indonesia

PKS mewajibkan kadernya terlibat aktif dalam pelatihan hierarkis yang disebut marhalah.

Pelatihan ini mencakup proses pembelajaran (ta'lim), pelatihan keorganisasian (tandzim), pembinaan karakter (taqwin) dan evaluasi (taqwim).

Dalam sumpahnya sebagai anggota PKS, kader harus mengucapkan baiat secara lengkap dengan membaca dua kalimat syahadat.

Dengan demikian, sistem sumpah ini tidak memungkinkan non-Muslim menjadi kader PKS.

Namun sesuai hasil Munas 2010 di Jakarta, PKS membedakan antara kader dan anggota.

Baca juga: Nia Daniaty Trauma Anaknya Dituduh Menipu Ratusan Orang dengan Kerugian Rp 9,7 Miliar

Kader adalah anggota yang terikat oleh sistem kaderisasi, sehingga sudah pasti seorang Muslim.

Sementara anggota adalah siapa saja yang terikat kepada organisasi dan bersifat lebih umum dan terbuka.

Artikel telah tayang di Kompas TV dengan judul PKS Izinkan Kader untuk Poligami, Utamakan Pinang Janda

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved