Konser Musik
Kolaborasi Gamelan Robot dan Youngster Gamelan16 Tutup Rangkaian Yogyakarta Gamelan Festival ke-26
26th Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) atau Festival Gamelan Yogyakarta ke-26 ditutup, Minggu (26/9/2021) malam.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Ketiga, memberlakukan gamelan seperti yang seharusnya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Memromosikan Konservasi Hutan Mangrove Menjadi Destinasi Wisata Alam
Baca juga: Cinta Laura Nyanyikan Markisa, Digarap Bersama Eka Gustiwana dengan Balutan Musik Ala Bollywood
Konsep membunyikan gamelan juga berbeda, misal membunyikan gamelan Jawa tidak bisa dipaksakan dengan intensitas gamelan Bali.
"Tidak apa-apa jika itu gamelan milik sendiri, tetapi jangan memperlakukan gamelan orang lain seperti itu," kata Gandung Djatmiko.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY Dwi Ratna Nurhajarini menyoroti cara menghormati dan memberlakukan gamelan dengan perilaku yang pas.
Baca juga: Mendengar Suara Burung dan Jangkrik Mengudara hingga Musik Orkestra Erwin Gutawa di Forestra 2019
Baca juga: Padi Reborn Nyanyikan Memberi Makna Indonesia, Mengapa Hanya Memakai Choir Tanpa Musik Orkestra?
"Penyampaiannya harus dicari yang nyambung, literasinya harus nyambung, seperti mengapa gamelan enggak boleh dilangkahi," tuturnya.
Melalui gamelan, ia berpendapat, orang bisa belajar harmonisasi.
Bunyi-bunyian setiap instrumen gamelan tidak boleh ada yang menonjol. Dari sini, orang bisa belajar berharmoni dengan lingkungan dan keseharian.
Ribuan Penonton dari Seluruh Dunia
26th Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) 2021 digelar sejak Kamis lalu sampai hari Minggu kemarin.
Senada dengan tahun lalu, Yogyakarta Gamelan Festival kali ini juga masih digelar daring melalui live streaming via www.YGFlive.com mulai pukul 18.00 sampai 21.00 WIB.
Selama empat hari penyelenggaraan Yogyakarta Gamelan Festival ke-26, ribuan penonton menyaksikan perhelatan ini secara daring.

Tidak hanya berasal dari berbagai daerah di Tanah Air, ada juga penonton dari New York, Sydney, Jerman, Prancis, India, Bangladesh, Kuala Lumpur dan Singapura.
Yogyakarta Gamelan Festival ke-26 yang diikuti komposer, musisi dan pencinta gamelan ini digelar Komunitas Gayam16 dan Dinas Kebudayaan DIY didukung Badan Pelestarian Nilai Budaya DIY.
Konser gamelan yang digelar empat hari ini bukan hanya menampilkan konser karawitan tradisional, melainkan juga pertunjukan musik gamelan modern dan kontemporer.
Baca juga: Tasya Kamila Nyanyikan Selalu Riang Serta Gembira Usai 5 Tahun Vakum dari Industri Musik Indonesia
Baca juga: Indra Utami Tamsir Kenalkan Album Sutra Dewangga, Usaha Tanpa Lelah Menghidupkan Musik Keroncong
Seniman yang berpartisipasi tidak hanya dari Indonesia, melainkan juga India dan Prancis.