Berita Daerah
Tanggapi Rencana Satu Juta Guru Honorer Diangkat Jadi PPPK, Sekjen Partai Gerindra: Tanpa Perlu Tes!
Sekjen Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua MPR, Ahmad Muzani dukung pemerintah yang merencanakan pengangkatan satu juta guru honorer jadi PPPK.
Dalam unggahan itu, Imas yang usianya tak lagi muda menderita stroke. Imas tetap semangat mengikuti seleksi PPPK tersebut.
Imas awalnya berjalan dengan menggunakan tongkat untuk menuju ruangan seleksi.
Namun karena kesulitan berjalan, langkahnya terlalu lambat sehingga khawatir terlambat.
Untuk itu, petugas pengawas seleksi dengan sigap menggendong Imas agar dapat lebih cepat sampai ke ruangan tes di SMAN 3 Karawang.
Diketahui, Imas bergelar Sarjana Satu (S1) Pendidikan seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.
Imas telah menjadi guru honorer selama 17 tahun dan tak kenal lelah serta putus asa untuk beri ilmu pengetahuan kepada anak muridnya kendati dirinya tengah menderita stroke yang telah berlangsung selama 3 tahun.
Semangat juang Imas Kustiani untuk mengajar demi mencerdaskan anak-anak Karawang mendapat dukungan penuh dari para murid, guru dan kepala sekolah.
Saat ditelusuri, Imas merupakan warga Perum Ekamas Permai BI 25 RT 02/05 Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.
Saat didatangi, Imas sedang bersama sang suami Nana Suhana (54). Imas membenarkan, kisah viral di media sosial itu merupakan dirinya.
Bahkan kejadian viral itu, Imas ditemani sang suami saat hendak mengikuti seleksi PPPK di SMAN 3.
"Iya benar itu saya, engga tahu juga bisa ramai viral gitu," kata Imas dengan terbata-bata.
Imas tak hanya kesulitan berjalan, dia juga kesulitan dalam berbicara akibat sakit stroke yang dideritanya.
Dengan dibantu sang suami, Imas menceritakan kisahnya saat mengikuti seleksi PPPK tersebut.
Dia mengaku, terkejut atas tindakan yang dilakukan petugas pengawas tersebut.
Pasalnya, Imas yang sedang dituntun suami mengalami sakit kaki karena terlalu jauh jalan untuk menuju ke ruangan tes.