Berita Karawang
Nasi Berkat Pengajian di Karawang yang Sebabkan Keracunan Mengandung Bakteri Salmomella
Salmonella ialah bakteri ini hidup dan berkembang di usus binatang dan manusia, menyebar dan menular melalui kotoran, makanan maupun minuman
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG----- Nasi berkat dari sebuah acara pengajian di Karawang, Jawa Barat yang menyebabkan 102 warga keracunan dan tiga diantaranya meninggal dunia mengandung bakteri Salmomella.
Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana, pada Sabtu (18/9/2021).
Oliestha menjelaskan berdasarkan hasil uji laboraturium dan pemeriksaan ahli dari sampel berupa darah, air kencing dan muntahan itu tidak mengandung zat kimia.
Makanan itu mengandung bakteri salmonella.
Baca juga: VIRAL Penyerangan Brutal Kantor Leasing Adira di Karawang,Pelaku Tak Terima Motor Kerabatnya Ditarik
"Sementara yang dapat kami simpulkan, jadi indikasi ada yang sabotase dan lain sebagainya itu tidak ada. Karena tidak ada kandungan kimianya, yang ada mengandung salmonella," imbuh dia.
Salmonella merupakan bakteri ini hidup dan berkembang di usus binatang dan manusia, menyebar dan menular melalui kotoran, makanan maupun minuman yang terkontaminasi.
"Penyebab keracunan mereka diduga kuat dari bakteri salmomella, bakteri itu biasanya ada di makanan protein, baik karena penyimpanan maupun kondisinya memang sudah tidak bagus dan bakteri itu menyerang usus," ucap dia.
Baca juga: VIDEO : Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Dibangun Di Karawang, Yang Pertama di Asia Tenggara
Meski demikian, kata Oliestha, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah bahan makanan itu sudah basi atau setelah dimasak penyimpanan kurang higienis sehingga terjadi kontaminasi.
Pasalnya, pihaknya hingga saat ini tidak menemukan bahan ataupun sisa makanan yang telah dikonsumsi warga tersebut.
"Itu kita belum dapat menyimpulkan karena bahan makanan tidak ditemukan. Karena kejadian Kamis viral baru Sabtu. Kami sudah ke TKP berulang kali sama sekali tidak menemukan," terang dia.
Baca juga: Beredar Video Gisel, Kali Ini Berdurasi 15 Detik, Ada Adegan Goyang Maju-mundur
Dia menambahkan walaupun diduga tidak ada unsur sabotase, saat ini pihaknya sudah melaksanakan gelar perkara kasus keracunan makanan tersebut.
Saksi-saksi yang dilakukan terus bertambah, total ada 16 saksi, mulai dari warga yang memasak, korban, petugas Labkesda, dan Labfour.
"Mungkin dalam waktu dekat kita akan menetapkan tersangka," katanya.
Baca juga: Dibikin Babak Belur Tahanan Lain di Lapas, Penista Agama Muhammad Kece Ketakutan dan Lapor Polisi
Oliestha berharap apabila ada kejadian ini jangan menunggu lama dan segera melapor.
Apalagi saat ini ada aplikasi Karawang Tangguh, sehingga segala kejadian dapat segera dilaporkan termasuk kejadian laporan ini keracunan ini.