Kisah Imas, Guru Honorer yang Sakit Stroke saat Seleksi PPPK, Hingga Videonya Viral
Imas sudah mengabdi di SDN Wancimekar 1 selama 17 tahun. Bahkan walaupun kondisinya sakit stroke, ia tetap semangat mengajar.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Budi Sam Law Malau
Dengan dibantu sang suami, Imas menceritakan kisahnya saat mengikuti seleksi PPPK tersebut.
Dia mengaku, terkejut atas tindakan yang dilakukan petugas pengawas tersebut.
Pasalnya, Imas yang sedang dituntun suami mengalami sakit kaki, karena terlalu jauh jalan untuk menuju ke ruangan tes.
Melihat kondisi itu, tiba-tiba petugas pengawas datang dan menawarkan diri untuk menggendongnya menuju ruangan tes.
"Saya kaget, sakit pas itu lagi jalan. Kaki saya sakit, jadi lama mungkin ya. Jadi langsung dibantu, digendong pengawas ke ruangan tes," imbuh dia.
Dirinya juga tak mengetahui kejadian itu divideokan dan menjadi viral di media sosial.
"Engga tau bisa ramai gitu, ada juga dari mana gitu, ada yang video call saya," ucapnya.
Imas mengungkapkan, dirinya telah menjadi guru honorer selama 17 tahun atau sejak tahun 2004.
Sejak pertama menjadi guru honorer Imas mengajar di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, hingga sekarang ini.
Dia juga beberapa kali pernah menjadi wali kelas dan mengajar semua mata pelajaran kecuali olahraga.
Semangatnya mengikuti seleksi PPPK karena ingin meraih cita-cita masa remajanya untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS).
Bahkan sejak tahun 2013, jika ada seleksi guru PNS Imas selalu mengikutinya.
"Sudah sekitar 6 atau 7 kali, lupa aku. Intinya dari 2013 tiap ada tes guru PNS saya ikut tapi belum rezekinya sampai tahun ini ikutan tapi kan namanya seleksi PPPK ya," katanya.
Untuk itu, Imas berharap untuk seleksi PPPK 2021 ini bisa lolos dan diterima menjadi pegawai pemerintah meskipun tak seperti PNS.
"Alhamdulillah, saat seleksi semua soal terjawab dengan baik. Ibu sangat berharap bisa lolos diterima sebagai pegawai pemerintah," paparnya. (MAZ)