Kisah Imas, Guru Honorer yang Sakit Stroke saat Seleksi PPPK, Hingga Videonya Viral
Imas sudah mengabdi di SDN Wancimekar 1 selama 17 tahun. Bahkan walaupun kondisinya sakit stroke, ia tetap semangat mengajar.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Budi Sam Law Malau
Dalam unggahan itu, Imas yang usianya tak lagi muda menderita stroke.
Imas tetap semangat mengikuti seleksi PPPK tersebut.
Imas berjalan dengan menggunakan tongkat untuk menuju ruangan seleksi.
Akan tetapi karena kesulitan berjalan, langkahnya terlalu lambat sehingga khawatir terlambat.
Untuk itu, petugas pengawas seleksi dengan sigap menggendong Imas agar dapat lebih cepat sampai ke ruangan tes di SMAN 3 Karawang.
Diketahui, Imas bergelar Sarjana Satu Pendidikan. Ia
seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1 Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.
Imas telah menjadi guru honorer selama 17 tahun dan tak kenal lelah serta tanpa putus asa memberi ilmu pengetahuan kepada anak muridnya.
Bahkan kendati dirinya tengah menderita stroke yang telah berlangsung selama 3 tahun, Imas tetap semangat mengajar.
Semangat juang Imas Kustiani untuk mengajar demi mencerdaskan anak-anak Karawang mendapat dukungan penuh dari para murid, guru dan kepala sekolah.
Saat ditelusuri, Imas merupakan warga Perum Ekamas Permai BI 25 RT 02/05 Desa Pangulah Utara, Kecamatam Kotabaru, Kabupaten Karawang.
Saat didatangi, Imas sedang bersama sang suami Nana Suhana (54).
Imas membenarkan, kisah viral di media sosial itu merupakan dirinya.
Bahkan kejadian viral itu, Imas ditemani sang suami saat hendak mengikuti seleksi PPPK di SMAN 3.
"Iya benar itu saya, engga tahu juga bisa ramai viral gitu," kata Imas dengan terbata-bata.
Imas tak hanya kesulitan berjalan, dia juga kesulitan dalam berbicara akibat sakit stroke yang dideritanya.