Berita Jakarta
TERJEGAL di DPRD DKI, Yani Wahyu Melenggang jadi Walkot Jakbar, Isnawa tetap Wakil Walkot Jaksel
Kursi Walkot Jaksel yang kosong ditinggal Marullah Matali karena naik menjadi Sekda DKI Jakarta sejak Januari 2021 lalu, itu bakal diisi oleh Munjirin
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pemilihan Munjirin sebagai Walkot Jaksel dibanding Isnawa sudah melewati proses pembahasan yang matang.
Keputusan itu juga berdasarkan dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) DKI Jakarta.
“Itu melalui proses, sudah melalui proses Baperjakat,” ujar Ariza di Balai Kota DKI pada Rabu (15/9/2021) malam.
Baperjakat DKI Jakarta bertugas memberi pertimbangan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah untuk mengangkat, memindahkan dan memberhentikan PNS dari jabatannya.
Baca juga: Amankan Aksi Demo di Setiap Kunker Jokowi, Kapolri Instruksikan Jajarannya Humanis dan Tak Reaktif
Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 165 tahun 2015 tentang Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan.
“Jadi, semua ada prosesnya sehingga ada satu keputusan yang bijaksana dilihat dari berbagai sudut terbaik,” kata Ariza.
Seperti diketahui, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengingatkan Yani Wahyu Purwoko agar tidak bersikap arogan bila dilantik menjadi Wali Kota Administrasi Jakarta Barat.
Hal ini berkaca pada kasus ‘Camat Koboi’ yang dilakukannya ketika mengemban amanah menjadi Camat Penjaringan, Jakarta Utara pada 2015 silam.
Baca juga: Mahfud MD: Keberagaman Tak Akan Memberi Manfaat Kalau Tidak Bersatu, dan Pecah Sendiri-sendiri
Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, pesan itu disampaikan kepada Yani saat menjalani tes kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (15/9/2021) siang.
Sebelum rapat, anggota dewan mengaku telah memiliki catatan buruk Yani ketika menjabat sebagai Camat Penjaringan.
“Pak Yani ini punya catatan buruk dan catatan kurang baik oleh kami dan hampir semua anggota dewan. Ini terkait arogansi yang pernah dilakukan,” kata Mujiyono di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (15/9/2021).
Meski demikian, dewan akhirnya memberi kesempatan kepada Yani untuk menempati jabatan Wali Kota karena mempertimbangkan beberapa hal.
Baca juga: Indah Sari Tampil Terdepan Jemput Saipul Jamil Saat Dibebaskan, Mereka Pacaran atau Hanya Berteman?
Di antaranya sikap Yani yang menjadi lebih baik di pemerintahan pasca kejadian ‘Camat Koboi’ beberapa tahun silam.
“Dia juga sudah meminta maaf, mengakui kesalahannya dan sudah bersikap baik selama ini,” ujar Mujiyono. (faf)