Densus 88
Densus 88 Trending, Pada Saat Bersamaan Kimia Farma Pecat Karyawan yang Ditangkap Densus 88
Densus 88 trending menyusul penangkapan 4 terduga teroris di Jakarta dan Bekasi.Nah dari 4 anggota teroris, bekeja di Kimia Farma dan sudah dipecat
Terkait Penangkapan
Seperti diketahui, Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti Teror Polri menangkap empat terduga teroris masing-masing berinisial MEK, S, SH, dan T alias AR pada Jumat (10/9/2021).
Mereka di wilayah Bekasi, Jawa Barat dan Petamburan, Jakarta Barat.
Baca juga: Warga Antusias Ikut Vaksinasi Covid-19 di Masjid Al Hikmah Tanah Tinggi Tangerang
Dari keempat terduga teroris itu, salah seorang di antaranya yakni S merupakan pegawai perusahaan BUMN yaitu PT Kimia Farma.
Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar, mengatakan terduga teroris berinisial S tergabung dalam kelompok Perisai Nusantara Esa pada 2018.
Perisai Nusantara Esa merupakan sayap organisasi Jamaah Islamiyah dalam bidang advokasi. Di Perisai Nusantara Esa, terduga S berperan menggalang dana.
"Terduga S alias MT adalah anggota fundraising Perisai pada tahun 2018," kata Aswin dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (14/9/2021).
Aswin mengatakan, pada 2020 S juga pernah menjadi pembina Perisai Nusantara Esa.
Selain itu, lanjut Aswin, S juga tergabung dalam Tholiah Jabodetabek.
Tholiah merupakan bidang pengamanan orang dan aset milik Jamaah Islamiyah.
Baca juga: Direktorat Lantas Polda Metro Jaya Gunakan Aplikasi SINAR, SIONDEL, dan SIGNAL untuk Menyegah Pungli
"Anggota Tholiah Jabodetabek saat kepemimpinan Hari," ucap Aswin.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan penangkapan terhadap S tidak ada hubungannya dengan statusnya sebagai pegawai PT Kimia Farma.
"Kaitannya dari penangkapan S bukan masalah profesi, tapi dari perbuatan yang bersangkutan dan perbuatan tersangka," ucap Ramadhan.
Adapun PT Kimia Farma dalam keterangan persnya tidak membantah kabar mengenai penangkapan karyawannya itu.
"Perusahaan langsung melakukan penelusuran untuk memastikan informasi tersebut. Dari hasil penelusuran, salah satu terduga berinisial S merupakan karyawan Kimia Farma," tulis keterangan Kimia Farma, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Survei Save the Children Temukan 7 dari 10 Anak di Indonesia Jarang Belajar Selama Pandemi Covid-19