Pungli SIM
Direktorat Lantas Polda Metro Jaya Gunakan Aplikasi SINAR, SIONDEL, dan SIGNAL untuk Menyegah Pungli
Pegiat Antikorupsi, Emerson Yuntho, menilai bahwa masyarakat di Indonesia sulit untuk mendapatkan SIM C.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Pegiat Antikorupsi, Emerson Yuntho, menilai bahwa masyarakat di Indonesia sulit untuk mendapatkan SIM C.
Bahkan, menurut Emerson, pembalap dunia MotoGP sekelas Valentino Rossi juga akan kesulitan untuk mendapatkan SIM C di Indonesia.
Sulitnya masyarakat Indonesia mendapatkan SIM C dituangkan Emerson tuangkan dalam surat dan petisinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Politik Hukum dan HAM Mahfud MD, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dalam surat itu, Emerson mengaku sudah 20 tahun merasa resah dan prihatin dengan pelayanan publik di Indonesia.
Khususnya, dengan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) dan Satuan Administrasi SIM (SATPAS) yang hingga saat ini belum bebas dari praktik pungutan liar (pungli) dan percaloan.
Menanggapi kelihan dari Emerson, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan bahwa pihaknya sudah memulai pencegahan pungutan liar (pungli) dengan menerapkan sistem digital.
Baca juga: Diduga Pungli SIM, Oknum Perwira Polisi di Polresta Bandar Lampung Kena OTT, Begini Kata Mabes Polri
Baca juga: Masyarakat Sulit Dapat SIM C, Pegiat Antikorupsi Emerson Kirim Surat ke Jokowi, Mahfud MD & Kapolri
Baca juga: Rencana Penggolongan SIM C Sesuai Tenaga Mesin, Kasi Satpas: Perlu Persiapan
"Kami sudah melakukan upaya pengurangan pencegahan Pungli di SATPAS dan SAMSAT dengan melakukan digitalisasi," kata Sambodo dikonfirmasi Rabu (15/9/2021).
Sambodo berujar bahwa hal itu diyakini telah mengurangi interaksi antara petugas dan masyarakat.
Digitalisasi pelayanan itu ditandai dengan peluncuran aplikasi SINAR untuk perpanjangan SIM serta aplikasi SIONDEL dan SIGNAL untuk perpanjangan STNK.
Pihak Polda Metro Jaya juga telah mengeluarkan kebijakan tilang melalui kamera ETLE.
Selain itu, polisi juga membuka kotak pengaduan atau loket pengaduan masyarakat dan memasang tulisan "Tidak Dipungut Biaya" di berbagai layanan.
"Kami juga memberikan reward and punishment secara tegas bagi anggota yang kedapatan melakukan Pungli," ujar Sambodo.
Dimana punishment melalui mekanisme sidang disiplin atau sidang kode etik, mutasi demosi, hingga turun pangkat.
Sebelumnya, diberitakan pengurusan SIM dinilai sulit, Emerson meyakini bahwa pembalap dunia sekelas Valentino Rossi saja sulit mendapatkan SIM C di Indonesia.
Menurut Emerson, praktik pungli dan calo di SAMSAT dan SATPAS hampir merata terjadi di seluruh Indonesia.