Kabar Artis
Izinkan Saipul Jamil Tampil di TV Asalkan Konteks Edukasi, Ketua KPI Dikecam Netizen, Ngopi Dulu Pak
Kini kasus Saipul Jamil muncul lagi justru karena Ketua KPI Agung Suprio mengizinkan Saipul Jamil tampil di televisi.
Tapi, ia menegaskan bahwa KPI mengakomodasikan kepentingan mayoritas masyarakat.
"Ini lawannya adalah etika, kepatutan itu, dan kita singkirkan HAM sementara. Toh dia tetep boleh tampil, bukan gaboleh tampil sama sekali, boleh tampil tapi dalam konteks edukasi," kata dia.
Agung juga menyebut bahwa Saipul Jamil diizinkan untuk tampil dalam sesi wawancara, sebagai narasumber.
Sebelumnya Petisi boikot Saipul Jamil tampil di TV dan Youtube akhirnya berhasil mengegolkan sebagian tujuannya.
Petisi yang kini menembus setengah juta tanda tangan itu membuat sejumlah pihak yang mendukungnya minta maaf.
Seperti permintaan maaf stasiun TV yang menampilkan Saipul jamil dalam salah satu tayangannya.
Baca juga: HUT Persita ke-68, Widodo C Putro Pelatih Persita Mendoakan Klub Lebih Berkembang dan Profesional
Juga penyanyi dangdut Inul Daratista yang sempat mendukung Saipul Jamil tampil lagi di televisi.
Sementara Saipul Jamil juga minta maaf karena kehadirannya kembali di TV membuat gaduh.
Sosok Agung Suprio
Sangat dinamis, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Agung Suprio.
Pria kelahiran 2 September 1975 ini memulai karir sejak kuliah di program sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).
Agung menempuh kuliah sangat lama yaitu tujuh tahun dari tahun 1994-2001.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab pada masa itu peralihan kekuasaan terjadi dari masa Orde Baru ke masa reformasi.
Agung menjadi demonstran jalanan sejak 1997 sampai 1998, hingga kemudian dia dipercaya sebagai Koordinator Nasional UNFRELL (University Network For Free and Fair Election) pada tahun 1999, yaitu lembaga pemantau pemilu demokratis pertama sejak masa Orde Baru yang berbasiskan perguruan tinggi dari Aceh sampai Papua.
Baca juga: Lagi Isolasi Mandiri? Berikut Cara Agar Bisa Mendapatkan Bantuan Pangan Dari Dinsos DKI
Usai pemilu, Agung menjadi anggota Badan Pekerja Cetro (Center for Electoral Reform) pada 2000 – 2001 bersama tokoh nasional seperti almarhum Nurcolish Madjid dan Todung Mulya Lubis.