Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia Dirundung Teman Sekantor, Buah Zakarnya Dicoret Spidol

Seorang pria yang bekerja sebagai pegawai kontrak di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dirundung dan dilecehkan di tempat kerjanya.

Penulis: Desy Selviany |
Kompas.com
Ilustrasi pelecehan seksual. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seorang pria yang bekerja sebagai pegawai kontrak di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dibuli di tempat kerja.

Buah zakar pria inisial MS itu dicoret-coret oleh rekan kerjanya.

Kisah itu dibagikan MS setelah tak kuat menerima perundungan selama dua tahun di kantor tersebut.

Pria yang sudah berkeluarga itu mengaku dibuli sedari tahun 2014 hingga tahun 2016.

Baca juga: Olivia Jensen Sudah Minta Maaf, Proses Hukum Kasus Dugaan Pelecehan Bendera Tetap Berlanjut

Dalam suratnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), MS menceritakan kisah pilunya.

Kata MS, selama dua tahun ia dirundung dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior.

Mereka bersama-sama mengintimidasi MS hingga ia tak berdaya.

Baca juga: Pesepakbola Liga Premier Ditangkap Karena Dicurigai Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anak-anak

Padahal kata MS, kedudukan mereka setara dan bukan tugasnya untuk melayani rekan kerja.

"Tapi mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh," ungkap MS dalam suratnya yang diterima Wartakotalive,  Rabu (1/9/2021).

Kata MS, ia sudah tak terhitung menerima pelecehan dan perundungan di tempat kerjanya di KPI Pusat.

Bahkan perendahan martabat terhadapnya dilakukan terus menerus dan berulang ulang sehingga ia tertekan.

Baca juga: Diduga Lakukan Pelecehan, Rian DMasiv Akan Dilaporkan ke Polisi dan Komnas Perlindungan Perempuan

Pelecehan 

Pada tahun 2015 MS bahkan pernah alami pelecehan secara fisik.

Para pegawai KPI Pusat itu beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, hingga mencoret buah zakarnya menggunakan spidol.

Kejadian itu hingga membuat MS trauma dan kehilangan kestabilan emosi.

Ia heran kenapa kejahatan seperti itu dapat terjadi di KPI Pusat.

Baca juga: Komnas Perempuan Angkat Bicara Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Gofar Hilman, Ini Katanya

Bahkan kata MS, oknum pegawai KPI Pusat itu mendokumentasikan kelaminnya dan membuatnya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu.

"Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online," harapnya.

Perundungan terus berlanjut, di tahun 2017 saat acara Bimtek di Resort Prima Cipayung, Bogor. 

Pada pukul 01.30 WIB, saat tidur, MS dilempar ke kolam renang.

Baca juga: Akun Instagram-nya Diretas, Baznas: Ini Pelecehan Terhadap Lembaga Keagamaan

Para oknum pegawai KPI Pusat itu bahkan bersama-sama menertawai MS seolah penderitaan tersebut sebuah hiburan bagi mereka.

"Bukankah itu penganiayaan? Mengapa mereka begitu berkuasa menindas tanpa ada satupun yang membela saya. Apakah hanya karena saya karyawan rendahan sehingga para pelaku tak diberi sanksi? Dimana keadilan untuk saya?" ungkapnya.

Bukan tanpa upaya, MS sempat melaporkan peristiwa itu ke aparat berwajib.

Baca juga: Fakta Hyunjin Stray Kids yang Siap Comeback Setelah 4 Bulan Vakum karena Tudingan Pelecehan

Kata polisi

Pada tahun 2019 ia juga pernah melaporkan kasusnya ke Polsek Gambir.

Namun kata MS, kasus itu ditolak dan MS diminta menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.

Baca juga: Anya Dwinov Sering Jadi Korban Tindak Pelecehan Saat Ada di Jalanan, Apa yang Biasa Dilakukannya?

"Tapi petugas malah bilang, saya lebih baik adukan dulu saja ke atasan. Biarkan internal kantor yang menyelesaikan," ungkap MS.

Wartakotalive.com mencoba mengonfirmasi hal itu ke Kapolsek Gambir AKBP Budiarta. 

Namun sampai berita ini dimuat, telepon dan pesan singkat yang dikirimkan belum kunjung dibalas.

Wartakotalive.com juga mencoba konfirmasi hal tersebut ke Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, namun pesan dan telepon yang dikirimkan juga belum kunjung dibalas.

Baca juga: Anya Dwinov Kerap Terima Tindak Pelecehan di Jalanan, Ingat Masa Sekolah Saat Sering Dirangkul Guru

Sementara itu KPI Pusat dalam keterangannya tak membantah gamblang isu tersebut.

Mereka mengaku akan menyelidiki internal kasus tersebut termasuk pegawai yang terlibat.

Mereka juga mendukung pihak kepolisian untuk mengusut kasus itu. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved