Berita Jakarta

Dekat Jakarta International Stadium, Tumpukan Sampah Berserakan di Tepi Rel Kereta Kampung Bayam

Pinggiran rel kereta di wilayah Kampung Bayam, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (26/8/2021) dipenuhi tumpukan sampah.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan
Tumpukan sampah berserakan di pinggiran rel kereta di wilayah Kampung Bayam, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (26/8/2021).  

Menurut Tugabus, FPSA dengan teknologi insinerator ini juga bertentangan dengan Peraturan Daerah No 04 tahun 2019.

Dia menilai, pembanguman FPSA tidak memerhatikan aspek sosial dan tidak tepat guna dalam pengelolaan sampah.

Tubagus menjelaskan, teknologi termal seperti insinerator bukan energi baru, melainkan teknologi lama yang sudah banyak ditinggalkan.

Dia menilai, hal itu cara berpikir pendek Dinas Lingkungan Hidup, Pemkot Jakarta Selatan dan PUD Sarana Jaya dalam pengelolaan sampah.

"Upaya yang seharusnya diperkuat oleh pemerintah adalah pengelolaan sampah berbasis (TPS) 3R berbasis masyarakat karena jumlah TPS 3R Jakarta masih jauh dari angka ideal," katanya.

Baca juga: Jokowi Sebut Ada Hoaks soal Amdal, Walhi Curiga Presiden Tak Baca Draft UU Ciptaker

Baca juga: Walhi DKI Jakarta Sayangkan Revitalisasi Monas Korbankan Ratusan Pohon Ditebang

Walhi Jakarta meminta kepada Gubernur DKI Jakarta untuk segera membatalkan rencana proyek membakar sampah di Taman Tebet.

Alasannya, hal itu berpotensi membahayakan ruang interaksi masyarakat.

Respon Wagub DKI

Penolakan Walhi Jakarta terhadap FPSA ditanggapi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Dia menganggap, rencana proyek pembakaran sampah tidak membahayakan atau membuat polusi.

Alasannya, teknologi yang digunakan sudah modern, namun dalam skala kecil.

"Itu pembakarannya tidak seperti kita membakar sampah. Jadi tidak ada polusi. ini menggunakan teknologi yang baik cuma skala kecil," kata Ahmad Riza Patria.

Saat ini, kata Ahmad Riza Patria, sampah di DKI Jakarta rata-rata dalam sehari mencapai 7.800 ton.

Untuk menangani masalah sampah, Pemprov DKI Jakarta sedang menyiapkan pengelolaan tempat sampah berskala lebih kecil di tingkat Kecamatan.

Rencananya, pengelolaan sampah itu akan ditempatkan di empat titik di Jakarta.

"Jadi kita doakan mudah-mudahan tahun ini dan seterusnya kita punya proses tempat pengolahan sampah modern yang canggih seperti di negara maju lainnya," ucap Ahmad Riza Patria.  (jhs/*/JOS)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved