Berita Jakarta
Dekat Jakarta International Stadium, Tumpukan Sampah Berserakan di Tepi Rel Kereta Kampung Bayam
Pinggiran rel kereta di wilayah Kampung Bayam, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (26/8/2021) dipenuhi tumpukan sampah.
Penulis: Junianto Hamonangan |
Menurutnya, pembersihan saluran PHB dikerjakan secara manual dengan menggunakan alat sederhana yakni cangkul, sapu, cangkrang dan karung.
Sampah daun dan botol minuman mineral berhasli diangkat dan dibuang ke Dipo Cempaka Putih.
Baca juga: Cerita PPSU Sunter Agung Jadi Tim Pemulasaran Jenazah Covid, Siang Latihan Malam Langsung Praktik
“Sampah yang diangkut sebanyak 11 karung, langsung di buang ke Dipo Cempaka Putih menggunakan kendaraan operasional PPSU, “ ujarnya.

Ida mengingatkan warga agar tidak membuang sampah sembarangan, apalagi di saluran air.
Kondisi itu selain membuat lingkungan kotor, akan membuat saluran air tak dapat berfungsi optimal terutama di musim hujan.
Baca juga: Lima Anggota PPSU Cilangkap Jadi Tim Pemulasaran Jenazah Warga Terpapar Covid-19, Begini Kesiapannya
"Semoga setelah dibersihkan, saat hujan lebat saluran air bisa menampung air hujan lebih banyak dan air di saluran mengalir dengan lancar," harap Ida.
Alasan Walhi Jakarta Tolak Proyek Pembangunan Tempat Pembakaran Sampah
Sebelumnya diberitakan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta menolak rencana pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA).
FPSA atau incenerator itu rencananya bakal dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Taman Tebet, Kelurahan Tebet Barat, Jakarta Selatan.
Walhi tegas menolak pembangunan FPSA berkapasitas 120 ton per hari.
Alasannya, pembangunan FPSA tidak sesuai dengan kebijakan dan strategi daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Tubagus Soleh Ahmadi mengatakan, proyek tersebut juga berpotensi menambah beban pencemaran udara.
Ditambah lagi, proyek FPSA itu akan dibangun di area taman publik dan pemukiman warga.
Baca juga: Jokowi Tinjau Banjir, Walhi: Kalau hanya Menyalahkan Hujan dan Sungai Mending Nggak Usah ke Kalsel
Baca juga: Walhi Tolak Undangan Istana, Alasannya Agenda Tak Jelas Hingga Kecurigaan Mau Dipecah Belah?
"Ini berdekatan langsung dengan pemukiman, kemudian juga di tengah situasi beban pencemaran udara Jakarta yang tinggi," kata kata Tugabus seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (8/8/2021).
"Bisa dibayangkan area yang biasa dijadikan area publik seperti rekreasi, berolahraga, dan lain sebagainya akan terpapar dampak buruk insinerator," ujarnya.