Penuhi Kebutuhan Rumah Warga Miskin di Bogor, Universitas Djuanda Luncurkan Program P3-BK
Universitas Djuanda meluncurkan Program Perumahan dan Permukiman Produktif Berbasis Komunitas (P3-BK) di Kabupaten Bogor.
Penulis: Hironimus Rama |
Dia berharap ujicoba P3-BK berjalan lancar, sukses, membawa berkah dan manfaat bagi kita semua, khususnya warga Kabupaten Bogor.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia, Suharso Monoarfa mengatakan, rumah bukan hanya sekedar tempat tinggal bagi keluarga, tetapi juga tempat representasi kemampuan mereka berinvestasi.
"Kita melihat ada dua kelompok masyarakat dalam hal perumahan ini yang berbeda dalam segi kapasitasnya masing-masing," ujarnya.
Kelompok menengah ke atas, lanjut Suharso, cenderung dapat memenuhi kebutuhannya lewat mekanisme pasar.
Baca juga: Warga Miskin di Jakarta Makin Banyak, Angka Kemiskinan Naik 1,11 Persen, Ini Penjelasan BPS DKI
Sementara mereka yang berpenghasilan rendah, atau masyarakat menengah ke bawah tentu menghadapi kesulitan dan tidak sesederhana keluarga menengah keatas.
"Di negara berkembang, mayoritas rumah tangga baru tidak mampu menjangkau harga rumah yang disediakan oleh pasar," ujarnya.
Ketua Umum PPP ini menambahkan kebutuhan rumah adalah kebutuhan yang asasi, dan dijamin oleh konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.
"Butuh intervensi yang tepat dari pemerintah, sehingga dapat mendorong keterjangkauan masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah terhadap perumahan,” tutur Suharso.