Copet
Polda Metro Jaya Ungkap Emak-emak Sindikat Copet yang Beraksi Sampai ke Karawang
Aparat Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk kawanan sindikat pencopet yang para pelakunya adalah perempuan atau emak-emak.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aparat Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk kawanan sindikat pencopet yang para pelakunya adalah perempuan atau emak-emak.
Kawanan pencopet yang dibekuk berjumlah lima orang.
Terdiri dari tiga pelaku utama yang semuanya perempuan atau ibu-ibu.
Baca juga: Guna Memberikan Pelayanan Terbaik Bagi Semua Warga, DPRD Tetapkan Raperda PAM Jadi Perda
Satu orang pria yang berperan mengantar, dan satu perempuan yang berperan sebagai penadah barang curian.
Mereka dibekuk di rumah mereka masing-masing di Pulogadung (Jakarta Timur), Kemayoran (Jakarta Pusat), dan Bekasi, Senin (16/8/2021).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan kawanan ini mengaku sudah 50 kali beraksi selama tiga tahun terakhir.
"Mereka beraksi bukan hanya di sekitar Jabodetabek, tapi juga sampai ke Karawang. Intinya di mana ada keramaian kaum ibu, mereka beraksi," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/8/2021).
Sasaran mereka kata Yusri, adalah kaum ibu yang berada di tengah keramaian seperti pasar atau mall, dan sedang asyik berbelanja.
"Jadi mereka ini menyasar keramaian seperti pasar dan mall. Calon korban yang diincar adalah kaum ibu juga," ujarnya.
"Dan yang biasanya diambil adalah dompet atau HP korban, dengan cara atau modusnya salah satu pelaku mengalihkan perhatian," imbuh Yusri.
Karenanya kata Yusri, kawanan atau sindikat ini kerap beraksi secara berkelompok.
Baca juga: Mudahkan Masyarakat Masuk Mal Disperindag Kota Bekasi Minta Pusat Perbelanjaan Buka Gerai Vaksinasi
Para pelaku yang dibekuk adalah tiga perempuan pelaku utama yakni YR (40), WM (33) dan RH (43), kemudian seorang penadah barang curian yakni SS, yang juga perempuan, serta RJ, suami YR, yang berperan mengantar para pelaku ke wilayah operasi.
"Otak dari kawanan ini adalah YR. Dia yang menentukan tempat operasi, dan menjemput dua rekannya untuk menuju lokasi di mana mereka akan beraksi. Biasanya adalah tempat keramaian, seperti pasar atau mall, dan sasaran korbannya adalah ibu-ibu," kata Yusri.
Dalam menjemput rekannnya dan menuju lokasi aksi, kata Yusri, YR dibantu suaminya RJ.
"RJ ini sebagai jokinya. Ia mengantar kadang menggunakan mobil sewaan atau taksi," kata Yusri.