Sempat Krisis Krematorium, Andreas Sampai Kremasi Jenazah Covid-19 yang Sudah Membusuk

Jakarta sempat mengalami krisisi krematorium hingga pengelola Krematorium TPU Tegal Alur sempat membakar jenazah Covid-19 yang sudah membusuk.

Penulis: Desy Selviany |
Warta Kota/Desy Selviany
Ketua Himpunan Bersatu Teguh Andreas Sopiandi ditemui di TPU Tegal Alur, Kamis (29/7/2021), mengatakan, jasad yang masih diduga Covid-19 bisa dikremasi di TPU Tegal Alur. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - -Berbagai kondisi jenazah Covid-19 yang hendak dikremasi sudah ditangani Ketua Himpunan Bersatu Teguh Andreas Sopiandi

Bahkan ia sempat menerima jenazah yang sudah membusuk karena sulit mencari krematorium.

Kisah suka duka itu dialami Andreas saat gelombang kedua kasus Covid-19 pada akhir bulan Juni hingga Juli terjadi.

Baca juga: Krematorium Dr Aggi Tjetje SH Cilincing Buka Layanan Kremasi Jenazah Covid-19 Gratis, Ini Syaratnya

Saat itu krematorium TPU Tegal Alur baru direstui Pemprov DKI Jakarta untuk beroperasi.

Hari perdana operasi krematorium itu ialah pada 24 Juli 2021 lalu. Ketika itu kasus kematian Covid-19 masih tinggi sehingga krematorium tidak pernah sepi jenazah.

Tiga hari beroperasi, pria yang bertanggung jawab atas krematorium TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat itu mendapatkan telepon dari pegawai. 

Krematorium itu kedatangan jenazah yang sudah membusuk.

Baca juga: Beredar Kabar di Media Sosial Makam Tak Bertuan Bakal Diisi Jenazah Lain Dipastikan Hoaks

"Sebenarnya jenazah itu sudah terjadwal dikremasi. Tapi saya dapat telepon kalau jenazah sudah bau. Jadi keluarga enggak ada kesempatan lagi untuk berdoa," tutur Andreas dihubungi beberapa waktu lalu.

Pertimbangan kehati-hatian. Akhirnya jenazah itu diperbolehkan untuk dikremasi lebih dulu mendahului antrean jenazah lainnya.

Apabila telat dikremasi, dikhawatirkan jenazah yang sudah membusuk itu dapat menularkan Covid-19.

Baca juga: Permintaan Kremasi Jenazah Covid-19 di Krematorium Dr Aggi Tjetje SH Melandai

Apalagi kata Andreas, peti jenazah Covid-19 dari negara terbuat dari triplek. Sehingga mudah merembes saat jenazah alami pembusukan.

"Lalu saya sampaikan lewat telepon bahwa segera dibakar saja," tuturnya.

Diduga kata Andreas, jenazah itu alami pembusukan karena proses mencari tempat kremasi yang saat itu sulit.

Baca juga: Sejak Dibuka 24 Juli 2021, Krematorium Pemakaman Unit Kristen Tegal Alur Sudah Kremasi 82 Jenazah 

"Namun saat cari krematorium ini kan butuh waktu, maka jasad jadi membusuk sehingga merembes ke peti," jelasnya.

Sebelumnya diketahui DKI Jakarta sempat krisis tempat kremasi. Tingginya angka kematian Covid-19 membuat krematorium penuh bahkan hingga antre sepekan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved